Captain Lim, Letnan Seulgi dan Letnan Jisoo bergegas pergi menuju Rumah Sakit Institusi Forensik. Mereka digunjang dengan pikiran masing-masing dengan melihat korban yang tewas mengenaskan dan dengan wajah yang sudah gosong dan hampir setengah badannya mengalami luka bakar yang serius.
"Lim, apakah kamu baik-baik saja" Tanya Seulgi
(Di luar kantor mereka memanggil Captain Limario Manoban dengan sebutan nama tanpa mereka harus susah panyah menyebutkan jabatan masing-masing)
"Ne Ugi, aku baik-baik saja. Hanya saja aku masih memikirkan semua yang terjadi tadi" Ucap Lim
"Lim, apakah kamu tidak mencurigai semuanya yang terjadi? bagaimana bisa sebotol Alkhohol bisa membuat kebakaran yang begitu hebat dan menyebabkan wajah korban menjadi Hangus" Jelas Jisoo
"Ne chu, aku juga melihatnya menjadi begidik ngeri dan aku juga merasa ada yang mengganjal dari semuanya" Jelas Seulgi
"Baiklah, lebih baik kita menuju Rumah Sakit saja untuk mendapatkan keterangan lebih jelas tentang kecelakaan ini dan yang menewaskan korban" Pinta Lim
(Jisoo langsung menancapkan gasnya dan bergegas menuju ke Rumah sakit dengan pikiran yang cemas)
Rumah Sakit Institusi Forensik, 23.00 KST
Captain Lim sedang menunggu di depan ruang observasi yang dilakukan otopsi dasar didalamnya, dengan pikiran yang campur aduk dan kekhawatiran tentang apa yang terjadi pada mayat tersebut.
"Lama sekali... apakah belum selesai Dokter itu melakukan Observasi dan Otopsi terhadap Mayat itu" Kesal Lim
"Sabarlah Capt, mungkin Dokter dan timnya mengalami sedikit kendala karena kondisi mayat pada wajahnya yang sudah hancur dan setengah badannya mengalami luka bakar" Jisoo
"Ne Capt, apa yang dikatakan oleh Letnan Jisoo adalah benar. Mari kita menunggu hasilnya dengan sabar" Seulgi
Keluarlah Perawat dari Institusi Forensik yang ikut dalam penanganan mayat tersebut
"Perawat Lia, bagaimana hasil dari otopsinya" Tanya Lim
"Maaf Captain Manoban, dikarenakan Rumah Sakit ini sudah tutup dan beberapa staff yang bertugas dari Rumah Sakit ini sudah pulang dan kami hanya memiliki Dokter Jennie saja. Jadi kemungkinan akan dilakukan proses otopsi besok pagi" Jelas Lia
Lim mendengar dengan baik penjelasan dari Perawat Lia, ketika Lim mendengar nama yang beberapa jam yang lalu dan yang membuatnya kesal. Dahi lim sedikit mengkerut dan membuat alisnya menyatu dengan amarah yang masih dia simpan dengan baik saat pertemuan pertamanya dengan Dokter Jennie.
Saat pintu ruang otopsi kembali dibuka dan menampilkan Dokter cantik dan mungil yang barusan keluar dari ruangan tersebut dengan jalannya yang anggun dan memiliki paras yang cantik berjalan mendekati Letnan Jisoo dan Seulgi. Jisoo dan Seulgi yang sedari tadi duduk menunggu petugas forensik untuk memberikan informasi tentang mayat itu, berdiri dengan posisi tegak.
Lim hanya melihat kedua bawahnnya itu yang langsung berdiri dan melihat bahwa Dokter itu mendekat kepada mereka.
"Selamat malam Letnan Seulgi dan Letnan Jisoo, apakah kalian yang bertanggung jawab atas kasus ini? Tanya Jennie
"Ne Dok-ter" Ucap keduanya yang tergagap
Keduanya tau bahwa yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah Captain Lim, namun Dokter Jennie hanya berbicara dengannya saja dan tanpa menghiraukan Lim yang sejak tadi berdiri dan sedang bersandar di tembok.
"Ne Letnan, aku akan mengirimkan sample DNA korban untuk di periksa lebih lanjut dan..." Ucap Jennie yang tepotong
"Dok-ter Jennie, perkenalkan ini Captain Manoban yang bertangung jawab sepenuhnya dalam kasus ini" Jelas Seulgi
"Kapan kalian akan melakukan otopsi?" Tanya Lim dengan dinginnya
"Kita akan melakukannya besok dan berhubung beberapa staff sudah pulang" Jawab Jennie
"Jadi, besok jam berapa dapat dimulai otopsi?" Tanya Lim
"Kemungkinan pukul 08.00 KST" Jelas Jennie
"Baiklah, aku akan datang kemari pukul 08.00 tepat. Aku tidak ingin ada keterlambatan jam untuk memulai otopsi!" Tegas Lim yang pergi meninggalkan Jennie dan bawahannya
"Dok-ter maafkan Captain Manoban ne, memang dia seperti itu kurang mendapatkan asupan nutrisi dari sumbernya" Ucap Jisoo asal
"KALIAN YANG DISANA, APAKAH KALIAN AKAN TIDUR DISINI DAN TIDAK INGIN PULANG?!" Teriak Lim
"Ah ne Capt, kita akan segera menyusul" Teriak Seulsoo
"Dokter Jennie, kami izin pulang lebih dulu ne. Besok kita akan kembali kesini" Jelas Seulgi
(Seulgi dan Jisoo bergegas menyusul Lim yang sudah berjalan lebih dulu menuju mobil mereka)
"Aku tidak mengerti dengan Captain arogan itu, kenapa dia bisa mendapatkan promosi jabatan Captain. Apakah dia menyuap seluruh atasannya agar bisa menaikan jabatannya menjadi Captain" Kesal Jennie
"Sayang, kamu belum pulang?" Tanya pria yang menghampiri Jennie
"Ne, aku baru saja keluar dari ruang observasi otopsi?" Jennie
"Baiklah sayang, mari pulang bersama. Ini sudah larut malam dan mungkin tubuhmu sudah lelah" Jelas pria itu
Pria yang sangat Jennie cintai dan lebih dari apapun yang sering membuat Jennie merasa tersenyum setiap berada di dekatnya
-Always stay in Orbit-
-Aku mencintai kalian-