09 Dukun

10 5 0
                                    

Xiujie Weng menatap 4 sahabatnya dengan serius. Ia benar benar harus membahas kejadian yang menimpanya tempo lalu.

"Wajahmu kenapa jelek sekali?" Bijian Lian, adalah salah satu anggota geng Xiujie Weng, dia adalah sahabat Xiujie sejak kecil.

"Aku ingin mengatakan sesuatu, tempo lalu aku mencekik leher Lizi. Biasanya anak itu akan sesak nafas dan memohon ampun tapi kali ini tidak."

"Apa yang dia lakukan?" Xuejie menggeleng membuat 4 orang yang lain penasaran. Siapa yang tidak penasaran dengan kisah hidup 2 bersaudara yang saling benci dan menyakiti.

Lagi pula Lizi adalah salah satu sasaran empuk mereka untuk dibully. Dan melampiaskan kekesalan mereka.

"Dia diam, hanya saja aku merasa leherku dicekik kuat hingga sangat sakit. Aku sangat yakin di ruang tamu tidak ada siapa siapa. Dan aku terhempas begitu saja ke sofa.

" Jelas Xuejie apa yang ia rasakan dan fikirkan, sampai ia merasa aneh dan takut.

"Apa Lizi memiliki kekuatan supranatural hingga ia memiliki pelindung gaib?" Tanya yang lain.

"Jika iya, kenapa baru sekarang sudah sekitar 3 tahun kita membulinya dan baru sekarang dia dilindungi."

Yang lain mengangguk angguk menyetujui, mungkin saja bos mereka itu sedang berhayal.

Tak mungkin hal mustahil itu terjadi, ini sudah zaman moderen hal hal gaib itu tahayul.

Karena tak percaya salah satu dari mereka berkata dengan gamblangnya.

"Kalau begitu coba kita bully lagi saja, apa benar dia memiliki pelindung."

"Ck, sudahlah Xiu Jie. Lizi itu adikmu, tak seharusnya kau dendam padanya" bijian mengingatkan, sebenarnya ia tak tega jika harus ikut membuli Lizi. Tapi ia terpaksa demi ayahnya.

"Aku tidak akan berhenti menyiksanya, aku kehilangan ibuku gara gara dia. Dan dia selalu merebut apapun yang aku mau!." Bentak Xiu Jie dengan wajah marahnya.

"Lagi pula, sebentar lagi kita akan lulus. Tak ada kesempatan untuk kita membully Lizi lagi." Semiriknya diakhir kalimat. Xiujie berniat untuk memberi kenang kenangan yang akan membekas lama di diri Lizi

"Kejadian kemarin saat Lizi berkelahi dengan Geng Kehuai bukankah cukup membuktikan bahwa ada yang aneh dari lizi. Pun ketika kami berada dirumah ayahku hampir memukulnya tapi tangan ayahku seketika berhenti diudara. Dan lagi lagi aku terpental dengan tidak masuk akal" imbuh Xiujie yakin.

Dan sangat yakin Jika Lizi memelihara mahluk gaib seperti setan.

"Jika kau berkesempilun begitu, bagaimana jika kita mencari dukun pintar yang bisa mengecek hal seperti itu." Usul Zhenpi salah satu anggota temuda mereka.

"Benar juga, apa kalian tau dimana tempat tinggal dukun itu?" Tanya Xiujie.

"Aku tau, sekitar 15 hari yang lalu ayahku pergi kesana untuk menanyakan sesuatu aku tidak tau apa. Yang jelas setelah itu ia sangat berterimakasih. Karena tugasnya selesai dengam baik" Zhenpi menaikan salah satu kakinya bertumpu dengan kaki yang lain.

"Ingat untuk sementara jangan ganggu Lizi. Berdamai saja jika tidak mau malu seperti Kehuai.

...

Mereka ber4 membolos bersama dihari Sabtu tidak ada yang tau kemana.

Bijian menyetir mobil disebalahnya ada Zhenpie meminpin jalan dibelakang Zenpie ada Xiujie dan disebelahnya ada Gangzheng le.

Mereka semua memakai hodie dengan warna berbeda beda kacamata juga. Ponsel yang senantiasa menyala, agar mereka tidak bosan.

Mereka berangkat bersama sama menuju sebuah tempat yang diketahui Zenpi.

Cukup lama 1 jam perjalanan hingga mereka berhenti disebuah kota kecil dengan suasana pedesaan yang indah jauh dari kota.

Bijian belok dan melewati gerbang bertuliskan selamat datang.

Bijian menghentikan Mobil sesaat setalah Zhen pi berkata setelah ini belok kanan ada pagar coklat tinggi.

Mereka ber4 turun bersamaan setelah memarkirkan mobil dapat ia lihat tempat tersebut cukup bagus dan terkesan klasik dengan patung kelelawar disisi kanan kiri bangunan.

Bijian dan Xiujie memimpin didepan mengetuk pintu hingga pintu terbuka menampakkan satu orang laki laki berpakaian serba hitam.

"Permisi, kami ingin bertemu dengan tuan junde ban. Kami perlu bantuan." Bijian berkata sebab diantara mereka Bijianlah yang masih memiliki sopan santun dalam memulai pembicaraan.

Pria yang mereka ketahui adalah satpam rumah mengijinkan mereka masuk dan menyuruh Bijian agar memasukkan mobil kedalam perkarangan.

Bijian menyuruh Gangzheng untuk memasukkan mobil.

Melewati taman depan rumah mereka sudah disambut dengan ornamen ornamen patung aneh dan cukup mengerikan yang dipajang didalam taman.

Ada sosok patung manusia setengah burung, Manusia setengah rubah. Wah wah.

Mereka semua disuruh masuk, dan menunggu diruang tamu oleh penjaga. Penjaga itupun masuk untuk memberitahukan junde ban. Jika ada yang mencarinya.

...

Bijian dihadapkan dengan seorang pemuda masih muda. Hanya saja pakaiannya sedikit berlebihan baginya. Ia mengenakan baju has kerajaan kuno dengan bordiran bunga teratai.

Dan rambut yang sangat panjang.

Tak mau mengkritik lebih dalam bijian langsung berbicara pada intinya saja.

"Jadi kemari, sebab mendengar kehebatan tuan Junde ban dalam mengurus urusan ayah dari teman saya Zhen pi."

"Benar tuan, saya Zhen pi putra Ciwen pi yang 15 hari lalu tuan tolong." Zhen pi ikut berbicara.

Dan Jude mengangguk angguk dengan melebarkan kipas yang ia pakai.

"Lalu?" Tanyanya.

"Kami ingin tahu, kenapa salah satu musuh kami bisa begitu kuat dan hebat dalam waktu yang singkat. Kami curiga jika dia berteman dengan siluman." Xiujie menambahi dan memberikan foto Lizi yang tersenyum menghadap kamera.

Jude mengambil poto itu, tapi sebelum berkata ia memberikan mahar untuk pekerjaannya.

"6jt" Xiujie mengangguk.

"Berapapun akan saya bayar, nanti anda kirim saja nomor rekeningnya."

Jude mengangguk kemudian memejamkan mata dan memejamkan mantra.

Mereka dengan setia menunggu.

"Dia" ujarnya terhenti dan menatap pemuda pemuda tersebut satu persatu.

"Dia dijaga seorang kesatria dari alam siluman raja dari segala raja siluman Hauhan sang. Kalian tidak akan bisa menang jika ingin melawannya." Jawabnya setelah mengetahui apa yang terjadi.

"Lalu apa yang harus kami lakukan? Agar bisa mengalahkan Hauhan itu."

"Lempar anak itu dengan sebuk kopi, sampai mengenai Penjanganya. Itu cukup untuk mengusir siluman." Ujarnya membuat mereka semua mengangguk angguk.

Jude memberikan nomer rekeningnya pada Xiujie dan Xiujie langsung menstransfer nominal yang dia inginkan.

"Baik akan kami coba, terima kasih" mereka semua berpamitan satu persatu lalu pergi meninggalkan Jude.

"Ada ada saja masih kecil berurusan dengan dukun. Apa nilai sekolahnya sudah bagus." Jude menggeleng heran pun memilih kembali masuk kedalam kamarnya.

Menikmati waktu kosong ketika tidak ada yang membutuhkan bantuan. Jude masih sangat muda usianya 25 tahun dengan perawakan tinggi dan memiliki badan yang bagus.

Ia adalah anak seorang dukun, hingga ia juga bisa sedikit demi sedikit mengerti.

Reinkarnasi Ratu SilumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang