telp

3 1 0
                                        

Xiujie mengikuti kemana Lizi pergi, yang ia tau hari ini akan ada latihan basket untuk tim basket di sekolah.

Mengendarai mobil lamborghininya Xiuji mengikuti Bus Lizi.

"Bagaimana dia bisa bertemu dengan gadis cantik sepertinya." Xiujie sepertinya jatuh cinta pada pandangan pertama pada Hauhan.

Ia menghentikan mobilnya setelah masuk ke area sekolah dan memakirkannya di parkiran.

Xiujie menggunakan celana training dan kaus hitam kebesaran membuntuti mereka sampai ke lapangan basket.

Hauhan tersenyum miring, ia tau sejak di rumah ada yang mengawasi mereka. Tapi biar lah, toh Xiujie tidak akan bisa menyakiti Lizi selagi ada dia.

Hauhan menikmati gerakan para pemuda anak manusia yang sedang berlatih. Tak lupa teman barunya yang merupakan guru Lizi sendiri.

Pukul 09.00 malam
Lizi berbaring di kasurnya ditemani Hauhan yang berbaring di sebelahnya. Kasur Lizi cukup besar untuk berdua.

Hauhan asik sekali memainkan ponsel Lizi yang berisi banyak game menyenangkan. Tidak seperti ponselnya.

"Kak" panggil Lizi Hauhan berdegem sebagai jawaban merespon. Lizi yang kelewat senang berbalik menghadap Hauhan.

"Kak hari ini aku senang sekali, tim kami akan mewakili sekolah. Aku benar benar gugup" Hauhan menoleh kearag Lizi sebentar.

"Jika kau perlu melakukan hal curang aku bisa memenangkannya." Lizi hendak menjatuhkan rahangnya sendiri mendengar pernyataan terlontar begitu saja.

"Ti.. tidak, cukup kau lindungi aku saja kak. Aku tidak mau berbuat curang." Hauhan mengangguk. Beberapa waktu ikut dengan lizi semangatnya benar benar bagus.

Ia bersyukur walau tak ingat kejadian pasti mengapa ia bisa bersama Lizi sebagai tuan barunya.

Hauhan sangat menikmati, memiliki tuan baru seperti Lizi. Santai dan juga menyenangkan, inilah yang namanya surga.

Hauhan pun senang sekali pergi keperpustakaan sendirian saat Lizi berada dikelas sekekali. Dan membaca disana tanpa sepengatahuan pengawas.

"Kak apa kau bisa membawaku terbang, atau telportasi?." Tanya Lizi sebab ia juga ingin merasakan hal hal magic yang bisa dilakukan Hauhan.

"Tentu, memangnya mau kemana?." Hauhan menatap Lizi dengan penuh ketertarikan.

"Kau bilang dari Alam siluman jadi bagaimana kalau kau mengajakku kesana" Usul Lizi membuat Hauhan mengerutkan dahinya.

"Cih, andai aku bisa kesana berarti aku sudah bebas dari kutukan" Hauhan tak menanggapi lagi permohonan Lizi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reinkarnasi Ratu SilumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang