04. Asrama

915 49 3
                                    

_ Ning Chasna Nayluf _

“Kesempurnaan di temukan dalam menerima ketidak kesempurnaanmu. Bahkan malam yang paling gelap akan berakhir, dan matahari akan terbit.”

•••

Menerima segala kritikan dan saran!

Harus vote dan komen pokonya!

Happy Reading

•••

Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah. Ayesha kembali ke ndalem bersama Umma Fatimah dan mama nya. Sehabis itu ketiga perempuan berbeda usia itu memasak sarapan untuk orang rumah.

Tanpa terasa waktu terus berlalu hingga waktu sarapan pun tiba. Semuanya sudah terkumpul.

"Wih, harum banget," ucap seorang lelaki. Dia adalah Rahman, putra kedua dari Abah Amran dan Umma Fatimah.

"Jelas, gue yang masak," sahut Ayesha dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Sombong aja. Kesandung terus masuk got mampus kamu," celetuk papa nya. Ayesha menatap sinis sang ayah yang berada didepannya.

"Semoga balik ke papah. Enak aja Ayesha yang cantik ini di doa-in kesandung terus masuk got," ujar Ayesha.

"Enak aja. Nggak mau lah papah,"

"Lah, Yesha juga nggak mau. Emang siapa sih yang mau kesandung terus masuk got. Cuman orang dongo yang mau." Ayesha melipat tangannya di dada sembari memalingkan wajahnya kesamping.

"Haduh. Kalian berdua ini kalau mau debat mending di luar aja," kata Alesha. Sontak dua orang itu langsung kicep.

"Sudah-sudah. Ayo sarapan," ujar Abah Amran. Sosok pria paruh baya itu tidak heran lagi sih. Soalnya Damien selain jahil dia juga tidak tau tempat. Dasar.

"Yesha. Masakan kamu keasinan," celetuk Damien yang membuat Ayesha menatap sinis sang ayah.

"Wah, lidahnya om Damien lagi konslet nih pasti. Orang pas gini kok di bilang keasinan," sahut Rahman.

"Bener tuh, nggak salah lagi," kini Ayesha menyahut.

"Udah deh mas. Nanti kalo ngambek yang susah aku juga." ucap Alesha menatap tajam suaminya.

"Iya deh."

Sarapan telah selesai dan Ayesha saat ini sedang berada di balkon tempat dimana ia menikmati angin semalam.

"Duh, lupa nanya nama tuh cowok lagi," ucap Ayesha.

"Tapi kalo nggak salah dia manggil gue deh. Jadi dia tau gue dong, kan dia tau nama gue,"

"Mbak Ayesh," panggil seseorang yang tidak lain adalah Rahman.

"Di cariin ternyata disini," ujar Rahman.

"Kenapa?" tanya Ayesha.

"Itu om Damien sama Tante Alesha mau balik katanya," jawab Rahman.

Untuk AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang