•••
"Sumber dari segala rasa sakit adalah harapan yang berlebihan"
•••
Happy Reading
•••
Waktu terus berlalu dan kini jam telah menunjukkan pukul 3 sore. Yang Dimana para santri dan santriwati akan melaksanakan kegiatan mengaji setelah melaksanakan ashar berjamaah.
Terlihat empat gadis yang sedang berjalan menuju masjid. Salah satunya terlihat tidak bersemangat.
"Kamu loyo banget sih," celetuk salah satu gadis, Zahra.
"Gue ngantuk, Zahra," ketus Ayesha. Ya gadis yang tidak bersemangat itu adalah Ayesha.
Bagaimana dirinya tidak ngantuk. Saat sedang enak tertidur dan mimpi berada di lautan yupi eh tiba-tiba malah kaget karena di siram air. Emang biadab si Yana ini. Masa dia di siram pake air.
"Lebih baik kamu loyo daripada di hukum suruh nyapu halaman masjid," ujar Yana.
"Iya dehh."
Sehabis berjamaah ashar Ayesha melaksanakan kegiatan mengaji kitab. Dan selama kegiatan berlangsung Ayesha tertidur.
"Ayesha." Zahra berusaha membangunkan Ayesha yang tertidur karena melihat seorang perempuan yang datang menghampiri meja mereka.
"Ayesha, bangun,"
"Gue masih mau tidur," gumam Ayesha.
"Siapa itu yang tidur?!" tanya seorang perempuan dengan wajah galak. Dia adalah ustadzah Alya, ustadzah killer pesantren Al-Mu'minun. Hampir seluruh santri dan santriwati pesantren takut dengan ustadzah Alya. Itu karena hukumannya yang tidak main-main.
"Ayesha, ustadzah," jawab Zahra.
"Santriwati baru itu?" tanya ustadzah Alya.
"Iya ustadzah," jawab Zahra.
"Bangunkan!"
"Ayesha."
"Ayesha."
"Ayesha, bangun." Zahra berusaha membangunkan Ayesha. Namun sang empu tidak bangun-bangun. Para santriwati yang berada disana dibuat heran. Itu tidur atau simulasi jadi mayat, pikir mereka.
"Biar saya aja,"
"Ayesha! Bangun!" Ustadzah Alya menggebrak meja itu hingga Ayesha pun terbangun.
"Eh ayam kaki empat. Bebek masuk selokan pak Jamaludin!" latah Ayesha.
Sejak kapan ada ayam kaki empat, pikir mereka.
"Zahra! Kalo bangunin gue itu jangan gebrak meja dong. Untung gue nggak punya riwayat jantung," omel Ayesha karena belum menyadari ada ustadzah Alya di dekatnya.
"B-bukan aku yang bangunin," ucap Zahra gugup.
"Siapa? Siapa yang bangunin gue?" tanya Ayesha.
"Ustazah Alya," jawab Yana.
"Ustadzah Alya? Ustadzah yang Lo bilang killer itu." Yana menganggukkan kepalanya.
"Mana dia?" Yana menunjuk sosok perempuan yang berada disampingnya.
"Sapu halaman masjid sampai bersih. Tidak ada bantahan! Cepat!" tegas Ustadzah Alya.
"Nggak mau!" seru Ayesha. Enak aja cewek cantik ini kau di suruh nyapu halaman masjid yang gedenya kek lapangan bola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Ayesha
RandomAyesha Zayna Ruby Jackson, gadis cantik dengan IQ diatas rata-rata dan tingkahnya yang membuat kedua orang tuanya angkat tangan dan memasukkan Ayesha ke pesantren sebagian hukuman. Tetapi dibalik itu ada alasan lain mengapa kedua orang tuanya memasu...