34.

5.2K 401 11
                                    


Semua pergi menuju kamar,zero ddk juga yang akan pergi seketika merasa ada yang kurang ,Vian mana

"Loh Vian mana kok ngga ada" ucap Ghabriell

"Lah iya Vian mana " timpal Bella

Liam yang juga tak melihat Vian, istrinya mana kok ngga ada perasaan tadi di sebelahnya kenapa sekarang ngga ada .

"Vian udah pergi dulu sama Kelvin " ucap kian

Ya kian tau kenapa Vian pergi dulu tanpa bilang ke mereka ,kian juga liat tatapan kecewa Vian ke Liam Karna kian juga tak sengaja melihat Liam sedang asik memandangi perempuan lain .

Mereka semua terdiam ,tumben sekali Vian pergi tak baling biasanya Vian bilang dulu dan selalu bertanya tapi kenapa dari tadi mereka tak mendengar suara Vian

Tanpa pikir panjang mereka kembali ke kamar asrama yang sudah di siapkan sesuai kelompok ,tapi untuk putri di pisah .

Mereka semua sudah masuk dan,Liam ,zero dan Al masuk dan melihat kamar yang kosong disini ada 4 kasur ,kasurnya tingkat ya.

"Loh Vian mana katanya udah ke kamar dulu" ucap zero

Mereka juga bingung tadi kata kian Vian udah pergi duluan ke kamar bareng Kelvin tapi kenapa kamar ini kosong ,mereka berfikir sampai tak menyadari kaenan datang .

"Hm" dehem kaenan sedikit keras

Mereka semua sedikit terkejut dengan dehem seseorang dan membalikan tubuhnya melihat kaenan yang sedang menatap kami .

"Ngapain" tanya Al ,pasalnya ini kamar kami ngapain ni orang ke sini

"Mau tidur lah" ucap kaenan dan masuk

Mereka semua di buat bingung , bukannya hanya berisi empat orang kenapa kaenan ke sini ingin tidur

"Keluar itu tempat Vian" ucap Liam

"hah apakah Vian tak memberi tahu kalian jika Vian ingin bertukar kamar dengan ku?" Ucap kaenan

Mereka semua menatap bingung ,Vian tak mengatakan apa apa kepada kami bagaimana kami tau,mereka menggelengkan kepalanya,kaenan yang melihat menghela nafas , seperti ada yang ngga beres nih pikir kaenan.

"Udah tidur aja ,Vian aman kok sama Kelvin dan Nattan " ucap kaenan dan membaringkan tubuhnya di kasur atas .

Mereka berjalan ke arah kasur dan mulai tidur tapi tidak dengan Liam yang masih terdiam di atas kasurnya

"Vian kenapa tumben ngga bilang ke aku biasanya bilang dulu " gumam Liam dan mulai membaringkan tubuhnya dia akan tanya besok .

Disisi Vian ,Vian hanya tiduran dengan tubuh di tutup selimut, Kelvin dan Nattan yang melihat di buat bingung ada apa dengan Vian tak biasanya Vian seperti ini ,tapi mereka berdua tak ingin ambil pusing dan langsung tidur.

Vian tidur dengan memunggungi Nattan dan Kelvin,Nattan dan Kelvin satu kasur atas bawah ,jika Vian sama Rafaell, Rafaell yang di kasur atas dan Vian di bawah.

Vian hanya menutup mata dan menangis dalam diam tanpa mengeluarkan suaranya dan memegang dada kirinya .

"Hiks Vian ada salah kah sama Liam hiks apakah Liam udah ngga sayang lagi hiks sama Vian,hiks hiks jika Liam tak ingin Vian lagi hiks Vian akan pergi hiks " batin Vian sambil menangis,Vian menangis sampai tertidur dan sedikit ada Isakan kecil yang keluar dari bibir Vian .

Di tengah malam Vian terbangun dan keluar kamar ingin menuju taman ntah kenapa dirinya ingin ke taman ,tapi saat ingin ke taman dirinya tak sengaja melihat orang yang sangat di kenali sedang duduk dan berpelukan bersama perempuan,Vian yang melihat menghela nafas dan tersenyum dengan air mata yang mulai turun ,Vian pergi ke arah lain dengan Isakan,tak ada yang melihat Vian .

Sampai pagi tiba mereka semua menuju stan makanan yang ada di akademi besok sudah mulai cara pertandingan akademi,saat mereka semua berkumpul di meja makan yang di kantin sampai selesai mereka belum menyadari Vian yang tak ada sampai

"Loh Vian mana dari kemarin ngga keliatan, sekarang ngga ikut makan" ucap Bella

Mereka baru menyadari bahwa Vian tidak ikut bersama mereka,mereka melihat Nattan , Kelvin dan Rafael yang satu kamar

"Kami ngga tau dari tadi pagi Vian ngga ada" ucap Rafaell dirinya tau mereka pasti akan tanya .

"Ayo kita kemar siapa tau Vian ada di kamarnya lagi" ucap Zayn

Mereka menganggukan kepalanya dan mulai pergi menjauhi kantin ,Liam ntah kenapa merasa gelisah seperti sesuatu akan terjadi pada dirinya ,tapi Liam menempis perasaan gelisah itu dirinya ingin melihat istrinya yang dari kemarin tak terlihat.

Di sisi Vian dirinya sedang tiduran di taman yang sangat jarang di lalui para murid.

Sistem yang melihat tuannya belum makan apa apa merasa khawatir dan sistem tau perasaan tuannya .

[Tuan ,sebaiknya tuan makanlah dulu walaupun hanya sedikit]

"Aku ngga laper sistem,ouh ya di shop sistem ada rumah kayu kecil ngga buat di bikin di pohon itu" ucap Vian

[Ada tuan ,tuan mau]

Vian menganggukan kepalannya dan tak lama rumah kayunya sudah ada di pohon dengan tangga ,Vian yang melihat tersenyum dan mengucapkan terimakasih

"Makasih sistem " ucap Vian ,Vian langsung menaiki tangga dan masuk ke dalam rumah kayu,di dalam sudah ada kasurnya,bantal dan selimut juga ada ,Vian merebahkan tubuhnya dan mulai tidur .

Disisi Liam ddk yang sudah sampai di kamar yang di gunakan Vian mereka tak menemukan Vian sama sekali mereka sudah mencari ke mana mana tapi nihil tak menemukan Vian

Liam yang semakin merasa khawatir dan perasaan gelisah kembali muncul,mereka pergi ke kamar masing masing untuk istirahat mereka lelah mencari Vian dari pagi sampai siang ,semoga saja nanti sore ketemu Vian di stan makanan.

Sore hari sudah Vian terbangun Karna merasa lapar dan berjalan ke arah stan makanan dan melihat belum banyak para murid ,Vian mencari tempat duduk yang paling pojok dan sedikit jauh ,Vian makan sampai di kejutkan dengan pelukan tiba tiba dari belakang

Disisi Liam ddk juga pergi menuju stan makanan untuk makan sore dan mereka juga mencari Vian siapa tau bertemu disini ,Liam juga sama dan tak sengaja melihat Vian walaupun wajahnya tak terlihat tapi Liam tau betul bentuk tubuh istrinya,Liam berlari ke arah Vian dan langsung memeluknya erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Vian,mereka semua yang melihat Liam lari mengikuti Liam sampai mereka melihat Liam yang memeluk seseorang

Vian yang di peluk hanya diam ,dengan perasaan yang campur aduk dirinya ingin sekali memeluk balik dan menyapanya tapi Vian kecewa padanya .

"Loh Vian kita cari cari dari kemarin,kamu kemana aja " ucap zero ,zero tau jika itu Vian Karna melihat gelang perak di tangan kiri Vian

Mereka semua duduk dan melihat Vian yang hanya diam saja ,biasanya Vian akan menyapa dengan suara lembutnya,tapi sekarang Vian hanya diam saja

RAY TRANSMIGRASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang