CH 3

675 109 12
                                    

Hari ini adalah hari Minggu, sebagian orang akan menikmati hari libur itu, dengan bersantai dirumah atau berjalan-jalan di taman hiburan.

Berbeda dengan Jungkook, pria manis itu baru saja selesai membereskan apartemen mewah milik sang Tante, lumayan cukup melelahkan dan membuat sendi-sendi Jungkook terasa begitu kaku.

Kadang Jungkook berfikir, kenapa Tante dan Pamanbnya ini tidak menyewa maid saja, padahal dari segi ekonomi kedua pasaturi ini bukan tergolong dalam masyarakat miskin.

Terkadang Jungkook ingin protes, kenapa dia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah dan mengurus keponakan nya? Apa karena dirinya menumpang dirumah mewah ini?

Padahal Jungkook masih terbilang sanak saudara, tapi mereka memperlakukan Jungkook sangat tidak baik layaknya seorang pembantu.

Berulang kali Jungkook mengadu tentang kesedihan nya kepada sang Eomma, namun tak ada yang bisa dilakukan, mereka tak bisa melawan, Eomma hanya bisa menyuruh Jungkook untuk bersabar

Bagaimana pun, hanya sang Tante satu-satunya orang yang bisa memberi tumpangan untuk Jungkook selama tinggal di Seoul secara gratis, Eomma benar-benar tidak mampu untuk menyewakan Jungkook sebuah kamar sewa apalagi dengan ekonomi mereka yang minim, mau tidak mau Jungkook harus menelan kepahitan ini, dijadikan pembantu dan pengasuh dengan sekaligus.

Di hari libur ini JungKook benar-benar tidak bisa bersantai, baru saja Jeon Somi dan suaminya pamit untuk berlibur ke pantai, namun mereka tidak membawa anak mereka, dengan rasa tak tau malu nya, mereka malah menitipkan anaknya kepada Jungkook.

Tentu Jungkook tak bisa menolak, keadaan yang memaksanya untuk menerima permintaan Somi, kembali menjadi Baby sitter di hari libur, kadang Jungkook merasa sedih ia ingin sekali pergi bersenang-senang bersama teman-temannya, namun keadaan memaksanya untuk tidak dapat menikmati masa mudanya.

Baru saja Somi dan suaminya meninggalkan rumah, pasangan itu akan berlibur sebentar di pantai Seoul, dan kembali ketika sore hari, entahlah apa yang membuat pasangan itu enggan membawa Haneul anaknya.

Jungkook menaruh Haneul di karpet ruang tengah balita itu terlihat anteng dengan beberapa mainan ditangannya, dengan gemas Haneul berceloteh sendiri.

Meski Haneul terlihat anteng, tentu Jungkook tidak lepas pengawasan, tangannya sibuk mencuci piring sedangkan matanya sibuk memperhatikan Haneul, ruang tengah dan dapur memang tak ada sekat, jadi Jungkook bisa lebih leluasa mengawasi Haneul dari jauh.

Selesai mencuci piring, Jungkook bersiap-siap pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan rumah, sebelum nya sang Tante sudah berpesan agar Jungkook berbelanja bulanan.

Jungkook menggendong Haneul menggunakan gendongan bayi seperti kangguru, bocah kecil itu terlihat nyaman dalam dekapan Jungkook, tidak merengek malah bocah itu terus mengayunkan kakinya dan mengoceh dengan bahasa bayi.

Jarak supermarket dan apartemen lumayan jauh, Jungkook lebih memilih jalan kaki, hitung-hitung mengirit ongkos dan olahraga katanya.

Jungkook mengambil sebuah trolley supermarket, mendudukkan Haneul di benda itu agar Jungkook sedikit leluasa untuk berbelanja, ia mendorong dan mulai memasuki gedung supermarket, menyusuri rak demi rak disana, memasukan barang-barang yang akan dibelinya.

"Jim, apa sebaiknya kita membeli beberapa bir kemasan juga?" Ucap Taehyung yang sedang memilih beberapa botol bir, kebetulan sekali Taehyung dan sahabatnya sama-sama berada didalam supermarket yang Jungkook datangi.

"Terserah kau, lagi pula kau yang memiliki uang." Jawabnya santai, menyandarkan diri di rak sembari memperhatikan sahabatnya yang sibuk memilih jenis-jenis bir.

 Pretty Boy  (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang