CH 5

650 103 15
                                    

Tidak seperti hari-hari sebelumnya, setiap pagi Jungkook akan sibuk memasak dan harus bangun pagi-pagi buta demi menyiapkan kebutuhan sang pemilik rumah. Kali ini Ia bangun lebih santai, karena rumah masih sepi, sang pemilik rumah belum kembali pulang.

Jungkook meminum secangkir teh hangat sembari memandangi pemandangan diluar jendela, yang menampakkan aktivitas orang-orang hilir mudik di jalanan, ia teringat kembali sosok Taehyung, entah kenapa hati nya begitu rindu dengan sosok pemuda itu, ia tau pasti Taehyung sedang kecewa karena cintanya ditolak.

Sebagai permintaan maaf, kali ini Jungkook ingin membuat bekal makan siang untuk Taehyung, ia tak ingin akibat insiden semalam hubungannya dengan pria kaya itu menjadi renggang, terlebih tak seperti biasanya Taehyung tak ada menghubungi nya, biasanya pria itu akan menelepon nya untuk mengucapkan selamat pagi dan mengucapkan kata-kata manis lainnya.

"Mungkin Taehyungie Hyung masih marah." Jungkook hanya bisa menghela nafas, beranjak dari posisi nya lalu menuju dapur untuk membuat sarapan dan juga bekal untuk Taehyung.

Memasak adalah hobi Jungkook, soal rasa tentu jangan ditanya, setiap masakan yang ia buat rasanya tak pernah gagal, tangan nya memang terampil, ia sudah biasa memasak sedari bangku sekolah dasar membatu Eomma nya di dapur, kehidupan yang miskin tentu membuat dirinya sudah bekerja keras sejak kecil.

Jungkook memekik senang saat semua masakan yang ia masak tadi sudah tertata rapi didalam kotak bekal, ia menatanya dengan cinta, hingga terlihat sangat memikat, makanan yang sederhana terlihat sangat istimewa.

" Semoga Taehyungie Hyung menyukainya." Ia senyum kecil memandangi kotak bekal yang baru saja ditutup nya.

"Hmmm_____selamat pagi."

Jungkook terkejut karena ada seseorang yang datang ke area dapur, sedari tadi ia fokus dengan masakannya hingga tak terdengar suara derit pintu dan langkah kaki, ia pun dengan reflek menoleh ke arah orang itu dengan menahan gugup luar biasa, pasalnya saat ini Jungkook hanya mengenakan kaos oversize yang menutup pahanya, dengan boxer yang tenggelam oleh kaos itu.

"Pa___paman , kau datang?" Ucap Jungkook sedikit terbata, tangannya menyilang menutupi pahanya.

"Maaf, aku mengagetkan mu." Mata sang paman tak berhenti memindai dari ujung kaki hingga pucuk kepala Jungkook, pria itu mengigit bibirnya, menatap lapar ke arah keponakannya yang menurut nya terlihat sangat seksi pagi ini.

Jungkook yang tau itu hanya dapat menarik-narik ujung kaosnya, saat ini ia benar-benar takut, tatapan mata sang paman beda dari biasanya, namun ia tetap berusaha untuk tenang.

"Paman___dimana Bibi dan Haneul? Kenapa belum pulang?"

"Mereka masih di Daejeon, maaf kemarin kami tak memberitahu mu jika ada sanak saudara ku yang sedang melangsungkan acara pernikahan, Somi dan Haneul akan berada disana beberapa hari ini, jadi kita bebas untuk melakukan hal apapun sekarang?" Sang Paman berjalan mendekati Jungkook yang sedang berdiri didepan meja pantry, entahlah setan apa yang sedang merasuki pria bernama Park Sunghoon ini, pria itu semakin berani menghimpit tubuh Jungkook.

"Paman Honie, tolong menjauh dari tubuh ku." Jungkook mendorong tubuh tegap pria itu, namun sayang kekuatan sang paman lebih besar darinya.

"Kau seksi sekali Jungkook, dan kau cantik , aku suka."

Sunghoon dengan kurang ajarnya mengendusi leher Jungkook, menggerakkan bibirnya disana, tangannya mulai memasuki kaos oversize itu dan meremas-remas area bokong Jungkook.

"Paman hentikan ku mohon." Jungkook mulai ketakutan dan panik, ia takut pamannya melecehkannya lebih jauh, sekuat tenaga ia mendorong tubuh Sunghoon yang masih kurang ajar menciumi lehernya, Jungkook terus merintih dengan tangisan agar sang paman menghentikan aksi tidak terpujinya.

 Pretty Boy  (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang