CH 10

974 124 12
                                    

Jungkook meringis kala tangannya di cengkram kuat oleh lengan kekar Taehyung, kuku panjang nya pun menancap dengan kuat di kulit putih Jungkook, hingga tercetak bekas cakaran berwarna merah disana, tubuh pemuda manis itu menghadap tembok sedangkan punggung nya dihimpit oleh tubuh Taehyung.

"Jangan macam-macam, atau aku akan memberi perhitungan padamu!" Ancam nya dengan suara rendah namun terdengar begitu tegas.

Jungkook sedikit meremang, pria itu berbicara tepat didalam lubang telinganya, dan di akhir  tiba-tiba saja pria itu melesakkan  lidah basah nya kedalam telinga Jungkook.

"Mmmmnggghhh___" kaki Jungkook semakin melemas, ketika lidah basah itu meliuk-liuk dengan lincah di daun telinganya, menyapu setiap inci bagian-bagian itu, membuat telinga itu basah oleh liur Taehyung, sialan sekali pria ini, benar-benar bisa menemukan titik sensitif Jungkook dengan begitu mudahnya.

Jungkook nyaris ambruk, lututnya terasa lemas sekali, sapuan lidah Taehyung benar-benar membuat dirinya hampir ambruk, namun Taehyung dengan sigap menahan tubuh pemuda manis itu.

"Kau suka cumbuan ku?"

"Mmhhhggg, tidak jangan lakukan itu."

"Aku akan melakukan lebih dari ini jika kau tidak menghargai perasaan ku Jungkookie, aku mencintaimu."





GREEEPPP





Dengan kurang ajarnya Taehyung meremas bundelan diantara selangkangan Jungkook, membuat anak itu sedikit meringis ngilu, tubuhnya bergetar ketakutan, ini baru pertama kali Jungkook mendapatkan perlakuan tidak senonoh seperti ini.

Jungkook semakin gelisah, tubuhnya kian terhimpit oleh badan kekar Taehyung, sementara lengan Taehyung masih saja tidak sopan membelai, mengusap area tengah selangkangan nya membuat anak itu sedikit meremang, keringat dingin bercucuran dari tubuhnya.

"Hyung, ku mohon lepaskan aku, jangan bertindak kotor seperti ini, ku mohon. Hiks." Lirih Jungkook dengan suara bergetar, dirinya sangat takut dengan sikap Taehyung saat ini, kenapa pria yang dicintainya nekat melakukan hal mesum.

Taehyung membalik tubuh Jungkook, mereka saling berhadapan saat ini, wajah mereka sangat dekat hingga terkesan tak ada jarak diantara keduanya, deru nafas mereka saling beradu, hingga kedua bilah bibir mereka bertemu.

Tubuh Jungkook membeku, matanya melebar sempurna, saat bibir Taehyung benar-benar menyumpal mulutnya, ciuman tadi pagi, kini terulang lagi, detak jantung Jungkook kian gaduh, ia mendadak beku saat bibir Taehyung kian mencumbui bibirnya, lidahnya melesak masuk meliuk-liuk disana, Jungkook hanya diam dan mematung dirinya benar-benar terkejut dengan sikap pria itu, ciuman itu berlangsung sedikit lama, hingga akhirnya kedua bilah bibir mereka terlepas.

"Maafkan aku, aku mencintaimu Jungkookie, tolong jaga perasaan ku." Taehyung hanya dapat berujar dengan datar tak ada ekspresi di wajahnya, ia hanya dapat memberikan tatapan tajam ke arah Jungkook.



"A_____"



"Tak perlu dijawab, sudah lupakan. Aku hanya ingin mengajak mu ke cafetaria." Jemari Taehyung mengusap bilah bibir Jungkook, membersihkan area itu dari basah nya cucuran Saliva. Ia pun membetulkan penampilan Jungkook yang terlihat sedikit berantakan karena ulahnya tadi, stelah itu Taehyung mengandeng lengan Jungkook dan membawanya keluar dari toilet.

Kenapa Taehyung tak mengizinkan Jungkook untuk menjawab? Pria itu sudah tau, jika Jungkook pasti akan kembali menolak cinta nya. Ia tak mau mendengar kata menyakitkan itu lagi, biarlah dia mengutarakan rasa cintanya kepada Jungkook, rasa cemburunya yang kian hadir tak tau tempat, ia hanya ingin Jungkook tau perasaan nya, meski pada kenyataannya cinta Taehyung tak pernah terbalaskan.

 Pretty Boy  (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang