CH 14

845 124 17
                                    

Suasana di dalam sebuah pesta terlihat sangat meriah dan penuh energi. Musik yang keras dan ritmis mengisi ruangan, memicu orang-orang untuk berdansa atau bergerak mengikuti irama. Lampu-lampu yang berwarna-warni berkedip, menambah kesan dinamis dan hidup pada suasana. Orang-orang disana berpakaian rapi dan penuh gaya, saling berbicara dengan riang, tertawa, dan bersenda gurau.


Di beberapa sudut, ada yang berkumpul dengan rekan saling berbincang tentang maslah bisnis sembari menikmati makanan dan minuman. Suara gelas yang saling beradu dan tawa riuh mengisi udara.

Di dalam aula hotel mewah yang sangat luas dengan langit-langit tinggi yang dihiasi lampu gantung kristal besar yang memancarkan cahaya hangat. Dinding dihiasi dengan panel kayu, cermin besar, dan karya seni elegan yang menambah kesan prestisius.

Lantai marmer atau karpet tebal memberikan nuansa mewah dan nyaman. Di bagian tengah aula, ada panggung atau area khusus untuk acara, berdekorasi bunga dan ornamen berkelas. Meja-meja dan kursi  diatur dengan rapi, dilapisi kain putih dengan hiasan perak dan kristal, siap untuk menjamu para tamu dalam suasana yang eksklusif dan megah.

Pesta ini belum sampai inti, para tamu masih sibuk dengan aktivitas bercengkrama bersama rekan maupun relasi. Yang datang ke acara ini tentu bukan orang biasa melainkan para konglomerat.

Jungkook dan Taehyung sudah berada didalam pesta sejak 30 menit lalu dimana pesta itu belum dimulai, tentu Jungkook tak ingin menjadi pusat perhatian karena datang terlambat.

Taehyung belum bertemu dengan kedua orangtuanya, dia sibuk menemani Jungkook, pria manis itu tidak mau jauh-jauh darinya, dia begitu takut ada seseorang yang mengenalinya dan berakhir penyamaran nya terbongkar. Lagi pula kedua orangtua Taehyung belum terlihat disana, sepertinya mereka belum memasuki acara pesta.

Disudut pesta Jungkook tampak bersembunyi di balik punggung Taehyung, sementara Taehyung pria itu sibuk berbincang santai bersama anak dari teman-teman Appa nya, bukan pembicaraan yang serius, hanya obrolan biasa ala anak muda.

"Taehyung apa dia kekasih mu?" Tanya Daniel, pria berasal kanada itu merupakan putera dari rekan sang Appa.

"Iya dia kekasih ku." Jawab nya tanpa ragu lalu merengkuh pinggang Jungkook agar pemuda itu tidak terus menempeli punggung nya.

"Perkenalkan aku Jeon Jungkook, kekasih Taehyung." Jungkook menunduk malu-malu sembari berjabat tangan sekilas dengan Daniel.

"Kau cantik sekali Nonna, senang berkenalan dengan mu." Sahut Daniel dengan tatapan menggoda, melihat itu Taehyung berdehem dan semakin erat merengkuh pinggang Jungkook.

Keadaan sempat canggung namun mereka memilih untuk kembali berbincang, menyantap hidangan pesta juga menikmati indahnya bait demi bait yang dilantunkan oleh seorang penyanyi, semakin menambah hangat suasana pesta.

"Hyungie bolehkah aku meminum wine?" Bisik Jungkook di telinga Taehyung.

"Apa kau yakin? Ini wine untuk orangtua. Pasti kadar alkoholnya sangat tinggi." Jawab Taehyung dengan berbisik juga.

"Aku sudah biasa meminum itu, dan aku tidak akan mabuk."

"Kau yakin?" Tanya Taehyung memastikan.

"Hanya sedikit Hyungie, tenang saja." Jungkook meyakinkan Taehyung dengan pasti. Tentu saja jika kekasihnya itu memaksa Taehyung pun tidak bisa melarang. Satu gelas wine berhasil melewati tenggorokan Jungkook, pria itu benar-benar meminumnya dengan sekali tenggak.

"Jangan perlihatkan jiwa lelaki mu love, nanti teman ku akan curiga, makan dan minumlah dengan anggun." Suara bariton nya menyapa telinga Jungkook dengan lembut, membuat bulu kuduk nya ikut meremang.

 Pretty Boy  (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang