Hari ini tidak seperti biasanya, Jungkook tidak mengikuti perkuliahan, bangku disebelah Mingyu terlihat kosong, Jungkook pun tak memberinya kabar jika tidak akan mengikuti kelas perkuliahan, biasanya Jungkook tidak pernah bersikap seperti ini, hati Mingyu sedikit cemas, ia ingat betul terakhir Jungkook memberikan nya kabar ketika malam tadi, pria manis itu meminta izin untuk menginap dirumahnya.
Mingyu hanya dapat menumpukan dagunya diatas kedua lengannya, pandangan nya terfokus ke luar jendela, perkuliahan yang sedang berlangsung tidak dapat ia ikuti dengan baik, mengingat fikirannya masih tertuju pada Jungkook.
Tanpa Mingyu sadari, Jaehyun memperhatikan Mingyu dengan rasa penasaran, ia khawatir sahabat nya itu bersikap tidak seperti biasanya.
"Gyu, kau baik-baik saja?" Jaehyun menolehkan wajahnya ke arah Mingyu yang duduk dibelakang nya.
"Aku tida apa-apa, hanya kefikiran Jungkook saja, tumben sekali dia tidak masuk, dia pun tak memberi kabar."
"Sudahlah kau tak perlu terlalu mengkhawatirkan nya dia sudah dewasa bisa menjaga dirinya sendiri, mungkin saja dia sedang membolos bersama Taehyung." Jaehyun hanya tersenyum kecut, menganggap Mingyu yang terlalu berlebihan.
PLAAAKKKK
Mingyu menepuk bahu Jaehyun sekilas, lumayan kencang, ia sedikit tak suka dengan ucapan Jaehyun. "Jangan gara-gara cinta mu sering di tolak oleh Jungkook lalu kau menjadi kehilangan empati kepada sahabat mu sendiri, kau tega sekali Jaehyun."
"Hei, yang dibelakang, bisakah kalian tidak berisik? Jika kalian tidak bisa mengikuti mata perkuliahan ini dengan baik, silahkan tinggalkan kelas ini." Murka seorang dosen yang sedari tadi sedang memaparkan materi didepan kelas tapi tidak diperhatikan oleh kedua orang itu.
"Maafkan kami Ssaem."
Mereka berdua hanya dapat membungkukkan badannya dan meminta maaf kepada sang dosen, kemudiaan kembali mengikuti perkuliahan dengan baik.
Ditempat lain.
Malam tadi beruntung Jungkook mendapatkan sebuah flat untuk sementara ia tinggal, tempatnya tidak terlalu luas dan tidak pula berukuran kecil, sangat pas untuk tinggal seorang diri.
Hari ini Jungkook sengaja tidak mengikuti perkuliahan, mengingat tubuh nya masih terasa lelah, semalaman tadi Jungkook mencari-cari flat yang cocok untuk ia tempati, hingga pukul 03.00 dini hari baru ia menemukan sebuah kamar flat yang cocok dengan isi kantong nya, mengingat harga sewa flat di Seoul lumayan cukup mahal.
Kamar seluas 6x6 meter dengan kamar mandi mandi ukuran kecil, juga tersedia meja pantry, sangat cocok untuk Jungkook yang suka memasak.
Jungkook masih betah diatas tempat tidur, dengan tubuh polosnya yang ditutupi selimut, kebiasaan yang sangat buruk, jika tidur ia akan menanggalkan semua pakaiannya, alasannya karena udara yang terasa panas, padahal didalam kamar ada pendingin ruangan.
Ia tersenyum lega, mengingat telah keluar dari rumah sang Paman yang gila itu, ia tak perlu merasa ketakutan lagi setiap hari, namun sekarang Jungkook harus berfikir keras bagaimana cara ia mendapatkan uang untuk membiayai sewa flat setiap bulan juga biaya hidupnya sehari-hari, beruntung ia mendapatkan beasiswa untuk perkuliahan nya, jadi ia tak terlalu ambil pusing untuk hal itu.
Sepertinya hari ini Jungkook berniat untuk mencari pekerjaan yang bisa memperkerjakan nya di jam malam saja, mengingat jika pagi Jungkook harus mengikuti kegiatan perkuliahan.
Matanya sibuk menatap layar ponsel, mencari-cari lowongan pekerjaan disebuah aplikasi lowongan kerja, jarinya berhenti menggulir layar ponsel ketika ia menemukan sebuah halaman iklan yang membuka lowongan pekerjaan disebuah cafetaria, dengan jam bekerja dimalam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Boy (Taekook)
FantasíaSeorang Jeon Jungkook Pria manis, tampan dan cantik harus rela menyamar menjadi seorang wanita demi mendapatkan restu dari keluarga Taehyung, seorang pria tampan dari keluarga kaya raya yang sangat terpandang. WARNING LAPAK BXB (21+) TOP TAE BOTTOM...