2. First Plan

49 1 0
                                    

"Kamu mau kemana Ken dengan pakaian dinasmu itu?" Tanya Mamah Jeannie yang melihat anaknya pagi-pagi sudah rapi.

"Aku mau mengurus kenaikan pangkatku Mah. Iya Kei, bagaimana kalau nanti kamu aku jemput kuliahnya?"

Keisah yang sudah mengetahui rencana kakaknya. Mengiyakan. Karena menolaknya pun Ken akan tetap menjemputnya.

"Ya sudah sana cepat berangkat nanti telat." Kata Mamah Jeannie.

"Siap Komandan!" Ken pun berjalan pergi dari rumah mengendarai mobil jeepnya.

"Mah itu kak Ken pasti mau ketemu sama Dinda. Bilangnya aja jemput aku tapi...."

"Sebenarnya ada apa sih mereka?"

Keisah pun mengedikkan bahunya karena tidak tau.

***

Jeannie menjalankan misi yang diberikan oleh suaminya. Yaitu membawa gadis yang ditunjuk suaminya kerumah. Nama gadis itu adalah Kamania Aerilyn. Pertama mendengar namanya Jeannie sudah terpukau, nama yang cantik pastinya orangnya juga cantik. Dia ternyata bekerja dikantor sebuah bank sebagai bagian tata bahasa. Mungkin dia lulusan sastra pikirnya.

Setelah meminta seorang untuk memanggilkan Kamania, Jeannie dipersilahkan duduk disofa yang nyaman sambil membaca sebuah buku.

Tak berapa lama, seorang gadis dengan rambut dicepol rapi datang menghampirinya. Dia cukup tinggi, dan cantik tentunya. Pantas bersanding dengan Ken pikirnya.

"Selamat siang Ibu, maaf apa anda mencari saya?"

"Ya aku mencarimu, bisakah kita mengobrol sebentar diluar?"

Sekilas gadis itu melirik jam tangannya lalu mengiyakan. Sampailah mereka disebuah cafe dekat kantor.

"Begini Kamania.."

Gadis itu tersenyum dan berkata "Panggil Nia saja Bu."

"Iya Nia, saya datang kesini karena suatu janji dimasa lalu." Jeannie menjelaskan ya dengan sangat hati-hati. Tapi tidak membahas tentang perjodohan.

"Oh jadi ibu ini teman Bunda ya. Hehe maaf, Bunda tidak menelefon terlebih dahulu jadi saya tidak tahu. Jadi Bunda memiliki janji apa?"

"Aku akan menjelaskannya kalau kamu mau berkunjung kerumahku lusa, bagaimana?"

"Tentu saja saya akan berkunjung, karena ajakan teman bunda adalah kehormatan bagi saya." Kata Nia sambil tersenyum manis.

Jeannie pun tersenyum karena rencana pertamanya telah berhasil. Gadis ini sungguh ramah dan sopan pasti Ken akan terpesona padanya.

***

Nia tidak mengerti tiba-tiba saja seorang ibu-ibu yang menurutnya cantik menemuinya siang tadi. Dia bilang dia menemui ya karena janji dimasa lalu. Akhirnya Nia menelepon bundanya.

"Hallo, Assalammualaikum bunda."

"Waalaikumsalam Nia, bunda sungguh rindu padamu nak."

"Iya bunda, Nia juga. Bunda aku ingin bertanya. Tadi siang seorang ibu-ibu datang menemuiku. Dia berkata kalau bunda punya janji dimasa lalu. Dan aku diundang untuk berkunjung kerumahnya. Bagaimana bunda?"

Delisha berpikir, itu pasti istri Fabian. Mungkin istrinya mendukung rencana Fabian. Dihatinya ada sedikit lega tapi juga lara. Namun hanya sedikit. Sekarang yang mereka pikirkan hanyalah cara menyatukan anak mereka.

"Iya Nia berkunjunglah kesana dan bawakan sedikit oleh-oleh ya. Dan salamkan salam bunda."

"Iya bunda. Jaga kesehatan. Dah."

Nia menutup sambungan teleponnya dan kembali mengerjakan aktifitasnya dikantor.

Black and Red in RosebushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang