Kennard sedang berjalan disebuah danau pinggir kota. Disini sangat indah andai saja dia bisa mengajak seseorang yang dicintainya datang bersamanya. Entahlah, akhir-akhir ini yang dipikirkannya malah Nia. Seseorang yang tidak ia harapkan hadir dikehidupannya. Malah memenuhi otaknya.
Dia berjalan terus menyusuri danau dan menuju kearah dermaganya. Banyak wanita meliriknya, mungkin karena seragam yang masih melekat ditubuh tegapnya. Namun tak dihiraukannya.
Diujung dermaga dia melihat sosok yang selalu dipikirkannya. Nia tertunduk menatap air danau didepannya. Dia tidak tau pasti apa yang dipikirkan Nia, namun hatinya berkata kalau Nia sedang sedih saat ini. Kennard pun berjalan menuju Nia.
"Ehemm."
Entah bagaimana caranya Nia seperti kaget dan jatuh kedalam danau karena kakinya yang tepat berada diujung jembatan. Kennard pun panik melihat Nia tak kunjung muncul. Langsung saja dia menyeburkan diri ke danau mencari Nia. Dan akhirnya ketemu dan dibawanya menuju daratan. Nia tak sadarkan diri, diberikannya nafas buatan untuk membantunya mengeluarkan air dalam tubuhnya. Namun Nia tak sadar juga. Segerahlah dibawanya kerumah sakit terdekat.
Disana sudah ada Mamah. Aku tak tau lagi harus menghubungi siapa. Aku terlalu cemas melihat kondisinya yang tergeletak tak sadarkan diri. Kata dokter, untung dia sudah memberikan nafas buatan sehingga air danau bisa keluar dan tidak membahayakan paru-paru Nia. Namun karena belum sadar juga aku tetap khawatir entahlah aku tidak tau perasaan apa ini.
"Ken, lebih baik kamu pulang. Lihat pakaianmu masih basah. Cepat ganti bajumu. Biar Mamah yang jaga Nia."
"Tidak bisa Mah, ini salah Ken yang mengagetkan Nia sehingga dia terjatuh ke danau."
"Kamu bisa kesini lagi setelah berganti baju. Liat para wanita disini sudah ingin mengeroyokmu karena seragam basahmu itu."
"Tapi Mah..."
"Mamah bakal kasih tau kamu kalau Nia sudah sadar. Tapi kemungkinan dia sadar besok Ken. Cepatlah pulang."
Dengan berat hati Kennard pun pergi dan melajukan mobilnya menuju rumah. Namun pikirannya masih tertuju pada tubuh Nia yang tak sadarkan diri dengan wajah pucatnya. Dia merasa bersalah selama ini sudah memberikan kata-kata yang menyakitkan untuk Nia.
Sampai dirumah dia mandi dan mengganti baju basahnya. Lalu merebahkan tubuh lelahnya. Dia tidak menyangka akan bertemu Nia lagi dengan kejadian seperti itu. Bagaimana bisa dia mencelakakan Nia. Kennard larut dengan pikirannya dan tertidur dengan pikiran yang masih tidak tenang.
"Abang sudah tidur?"
"Hampir kalau kamu tidak datang."
"Bagaimana keadaan kak Nia? Aku sungguh kangen dengannya."
"Dia belum sadar, mungkin besok."
"Hmm begitu, semoga dia cepat sadar ya. Abang ga boleh kasar terus ma kak Nia. Walaupun aku bandel gini tapi aku tau hati seorang wanita. Dia pasti sakit hati sama abang. Ya sudah aku mau tidur. Besok aku mau jenguk sama kak Kei juga."
Mendengar perkataan Kella membuat Ken menjadi lebih bersalah. Kella memang dekat dengan Nia karena sifat lembut Nia yang membuatnya nyaman. Tapi baru kali ini Kella terus terang padanya. Kali ini Ken benar-benar memejamkan matanya dan tertidur pulas.
--------------------------
Maaf yang ini pendek banget. Lain kali kalo ada ide pasti aku perpanjang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black and Red in Rosebush
RomanceRumpun bunga mawar ini akan aku tanam dipekarangan rumah kita, berharap bunganya kan tetap mekar berwarna merah Rumpun bunga mawar ini suatu ketika akan aku temukan dipekarangan rumah kita, tetap merah merona namun ada hitamnya