Epilog

131 2 0
                                    

Teruntuk Delisha Sarasvati

Disebuah dimensi waktu ku tau semua cinta ini akan menjadi nyata walau pada akhirnya bukan kita.

Sekarang diriku bukan lagi milikmu namun suatu saat aku yakin cinta kita akan nyata walau bukan kita.

Dan saat kita berpisah ingatlah bahwa cintaku akan selalu ada walau bukan diriku yang merengkuhmu.

Bagian dari kitalah yang akan mempersatukannya membawa cinta yang tidak dapat kita wujudkan.

Berjanjilah memberiku anak yang cantik dan aku akan memberimu anak yang tampan.

Yakinlah mereka yang akan meneruskan perjuangan cinta kita yang tidak sampai akhir.

Disaat waktunya, aku akan menemukan kalian dan menyatukan cinta kita lewat mereka.

Tunggulah aku sampai aku datang menemuimu dan ku mohon berbahagialah dengan orang yang mencintaimu.

Dari yang mencintaimu
Fabian Deri Wardana

Seorang perempuan cantik menangis membaca sebuah surat yang dikirim pos untuknya. Dibawanya surat itu sampai ke stasiun kereta. Surat yang berisi sebuah pengakhiran dan juga permulaan. Dalam hati dia juga berjanji akan mewujudkan cinta yang tertunda ini. Bagian dari merekalah yang akan melanjutkannya menjadi sebuah cerita bahagia dengan akhir sempurna.

"Lisa, bagaimana? Kita pergi?" Tanya seorang laki-laki dengan setelan jas membawa sebuah koper besar.

Lisa menyeka air matanya yang jatuh dan menganggukan kepalanya. Akhirnya dia akan pergi meninggalkan kekasihnya yang sudah berbahagia bersama perempuan lain disana.

"Tak apa kalau kau mau tetap tinggal aku akan pergi sendiri." Sambung laki-laki itu dengan suara yang lembut.

"Tidak. Bawa aku pergi dari sini dan kita harus hidup bahagia bersama anak-anak kita."

Laki-laki itu tersenyum lembut dan menggandeng tangan Lisa untuk menaiki kereta yang akan membawa mereka pergi dari ibu kota yang penuh dengan kisahnya.

Cinta tidaklah harus memiliki meskipun itu akan terasa menyakitkan. Janji Fabian akan selalu diingatnya sampai mereka bertemu kembali. Ini bukanlah sebuah perpisahan namun awal gerbang cinta mereka.

Kereta yang Lisa naiki berbunyi, menandakan sebentar lagi mereka akan berangkat ketempat yang jauh dari ibu kota. Lisa memandang keluar jendela sekilas melihat sosok tegap seperti Fabian yang berdiri memandangnya dari kejauhan. Lisa pun menangis seketika karena sosok itu benar Fabian yang tersenyum sendu melihat keretanya sudah berjalan menjauh. Lisa tau cinta Fabian akan selalu untuknya, begitu juga dengannya.

Fabian yang melihat kepergian kekasihnya merasakan sedih dan sakit dihatinya. Mencintai seseorang yang tak bisa dimiliki adalah satu kegagalannya. Dia akan menepati janjinya seperti janji yang tertulis disurat yang teruntuk Delisha. Dan meyakinkan dirinya tak akan ada kegagalan lainnya.

"Aku akan menemukan kalian dan menyatukan cinta kita yang tertunda ini. Berjanjilah padaku untuk menungguku sampai waktunya akan tiba. Aku akan datang membawa bahagia untukmu dan untuk cinta kita."

---------------

Maaf cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Sekali lagi cerita ini hanya fiktif belaka. Semua tokoh, kejadian ataupun cerita, itu adalah khayalan semata dan tidak ada unsur serupa dunia nyata.

Terima kasih.

Black and Red in RosebushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang