4. Night

40 1 0
                                    

Tibalah lusa yang ditunggu-tunggu. Semua anggota keluarga Wardana bersiap-siap menyambut kedatangan seseorang yang belum mereka ketahui kecuali Mama Jeannie. Papah Fabian pun penasaran dengan anak dari orang yang ada dimasa lalunya itu. Semua jamuan makan malam telah tersedia dimeja makan. Semua juga penasaran siapa yang akan datang nantinya karena Mama Jeannie tidak memberi tau mereka. Katanya ini surprise.

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam tapi belum ada tanda-tanda seseorang yang ditunggu datang. Mereka pun mendesah agak kesal karena surprise yang diberikan Mamah Jeannie terlambat.

"Ihh Mah katanya jam 7 tepat ini kok ngaret sih." Keluh Kella yang sudah bosan penasaran menunggu kedatangan orang itu.

"Iya sabar Kell mungkin sebentar lagi." Kata Mamah Jeannie menenangkan.

Ketokan pintu depan berbunyi dan sontak membuat semua melarikan diri kedepan pintu kecuali Kennard. Dia sama sekali tidak tertarik dengan acara makan malam dengan orang asing ini. Ken tau Mamahnya akan membawa seorang gadis lagi.

Tepat saat pintu dibuka muncullah sosok Nia yang terlihat anggun dengan dress biru selututnya. Dia tampak menawan malam ini dengan kesederhanaannya.

"Hai sayang, masuklah Nia. Bagaimana kabarmu?" Tanya Mamah Jeannie sembari menuntunnya kedalam rumah.

Keisah dan Kella pun melongo melihat siapa yang datang. Ternyata ini jamuan untuk orang yang akan dijodohkan dengan kakaknya. Cukup cantik dengan kesederhanaannya. Keisah pun berpikir, kakaknya pasti akan kaget atau mungkin sudah tau. Tapi tidak biasanya Mamahnya menjamu gadis yang dicalonkan kerumahnya. Berarti dia ini istimewa.

"Heehe Iya tante aku baik-baik saja. Tante bagaimana?"

"Iya sama. Oh ya ini kenalkan anakku, Keisah dan Kella."

"Hai, aku Nia. Senang bertemu dengan kalian." Jawab Nia sembari menyunggingkan senyum ramahnya.

"Oh aku sekarang tau, Mamah mau ngenalin calonnya kakak ya?" Kata Kella dengan ceplas ceplos yang membuat Keisah menyikut lengannya.

"Apaan sih tanya kok." Katanya pada Keisah.

Nia hanya menaikkan alisnya, bingung mendengar ucapan Kella yang terdengar bercanda tapi menyimpan makna keseriusan. Melihat sikap Nia seperti itu, Keisah menyimpulkan Nia tidak tau apa-apa tentang perjodohan yang direncanakan Mamahnya itu.

Mereka pun bergegas ke ruang makan yang saat itu sudah ada Papah Fabian dan Kennard. Keduanya melongo melihat siapa yang datang. Dalam pikiran Papa Fabian, gadis ini cantik mirip ibunya ketika muda dulu. Sedangkan yang dipikiran Kennard adalah siapa gadis ini, tak biasanya Mamah menjamu gadis dirumahnya. Cantik memang, sejenak Ken terpesona dengan kesederhanaannya.

"Ayo sudah kalian jangan pada melongo begitu. Ini Nia Pah yang waktu itu kamu suruh nyari." Kata Mamah Jeannie sambil tersenyum puas karena anaknya seperti terpukau melihat gadis yang dibawanya.

"Oh iya, kamu mirip sekali dengan ibumu. Haha. Bagaimana dengan keadaan orang tuamu Nia?"

Dengan tersenyum Nia memberikan sebuah bingkisan dan menjawab Pertanyaan Papah Fabian.

"Ini ada oleh-oleh buah persik dari bunda. Dan bunda dirumah baik-baik saja dengan kakak saya."

"Bagaimana dengan ayahmu Nia?" Tanya Mamah Jeannie.

"Ayah meninggal beberapa bulan yang lalu karena memang sudah lama sakit." Ada sedikit sedih diwajah Nia namun segerah dienyahkannya.

"Maaf Nia. Kami turut berdukacita."

"Tidak apa tante" Kata Nia tegar sambil tersenyum.

Sedari tadi Kennard hanya memandang Nia lekat-lekat membuat orang dipandangnya jengah dan menunduk dalam. Nia kadang memang pemalu kalau sedang bersama orang asing. Terlebih jika ditatap seoerti itu.

Black and Red in RosebushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang