→thirteen←

839 74 1
                                    

Ceklekk

Tap....

Tap....

Tap....

Jeno melihat seluruh anggota keluarga nya yang ia tidak anggap sedang berkumpul di ruang tamu.

Ia terus melangkah hingga sang ayah berjalan menghampirinya dan berhenti di hadapannya

PLAK

wajah Jeno menoleh ke kanan

"KEMANA SAJA KAMU!?"

Jeno diam

PLAK

"KENAPA KAMU TIDAK MENJAGA ADIK MU DENGAN BAIK JUNG JENO!?"

Jeno masih diam

BUGH

"JENO!"teriak Taeyong

Jeno terduduk di lantai setelah sang ayah menendang perutnya

Taeyong segera menghampiri Jeno

"Jae! Udah jae! Jangan main kasar!"ucap Taeyong menahan sang suami

"PINDAH TAEYONG! ANAK INI HARUS DI BERI PELAJARAN!"

"JUNG JAEHYUN!?"bentak Taeyong

"Kau harusnya tidak begini! Dia anak mu! Darah daging mu!kau tidak boleh kasar dengan anak mu sendiri! Kau melukainya sama saja kau melukai diri mu begitu juga dengan jeny nuna!"

Jaehyun terdiam

"Ayo ke kamar mu, biar bubu oba-"

Srak

Jeno menepis tangan Taeyong, ia bangkit lalu berlari keluar rumah

"Jeno! Jeno!?"

..........

"Dek?"

Jeno menoleh

"Kamu kenapa di sini?, ini sudah malam, ngga baik di pemakaman malam malam"

Jeno tidak menjawab

"Huftt mungkin kamu ada masalah, saya ada di pos di samping gerbang kalau ada sesuatu ke sana saja oke?"

"Jangan terlalu larut dalam masalah mu nak" ucap penjaga makam itu lalu pergi

Jeno menatap foto sang ibu ia mengelus pelan foto itu

"Mommy.....nono capek....."




























































































..........

"Nono sayang"

"M-mommy? Itu mommy? Mommy mommy mana?"

"Di belakang nono sayang..."

Jeno berbalik dan menemukan sesosok wanita cantik bergaun putih

Jeno berbalik dan menemukan sesosok wanita cantik bergaun putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Jeno berkaca-kaca ia berlari memeluk sang ibu

"Hiks... Mommy...."

"Anak mommy sudah besar, lihat anak mommy sudah lebih besar dari pada mommy"

Jeno menyamankan posisinya ia makin mengeratkan pelukannya

"Mom...nono pengen ikut mommy....nono cape mom....ngga ada yang mengerti dengan nono...."

Jeny tersenyum ia melepas pelukan sang anak lalu memegang kedua pipi sang anak

"Nono sayang dengar mommy okay?"

Jeno mengangguk

"Di sini bukan tempat nono sekarang, tempat nono itu di dunia, nono belum waktunya di sini, nanti kalau sudah waktunya mommy akan jemput nono,jadi nono kembali yah ke tempat nono?"

Jeno menggeleng

"Kenapa tidak mau?"

"Daddy sudah punya keluarga baru, daddy udah ngga peduli dengan Jeno, Jeno udah ngga punya siapa-siapa lagi, Daddy juga lebih sayang ke anak sama istrinya dari pada nono "

Jeny menggeleng

"Nono sayang, istrinya daddy kamu orang nya baik, dia tidak seperti yang nono selalu katakan, dia orang baik sayang,dia juga sayang banget sama nono,adik baru nya nono juga sayang banget sama nono"

"T-tapi daddy udah ngga sayang nono mommy~"

"Ngga sayang, daddy sayang banget sama nono, cuman daddy lagi ngajarin nono biar bisa lebih dewasa, nono harus dengar kata Daddy, Daddy mau yang terbaik buat nono"

"So , ayo nono pulang, banyak yang sayang nono, nono ngga maukan orang yang sayang nono sedih lihat nono tinggal mereka?"lanjut jeny

Jeno menggeleng

"Ya sudah ayo pulang "

"T-tapi nono ngga tau jalannya "

"Di sana ada cahaya,kamu jalan terus saja sampai kamu masuk ke cahaya itu oke?"

Jeno mengangguk

"Jadi anak baik oke? Minta maaf sama semua orang yang pernah nono buat sedih, dan jangan nakal-nakal di sana "

Jeno mengangguk

Chup

Satu kecupannya mendarat di kening Jeno

"Sana "

Jeno melangkah perlahan meninggalkan sang ibu

Saat sudah berada di cahaya yang ibunya katakan ibu nya berteriak

"Ada seseorang pemuda yang mencintai mu nak, temui dia dan berbahagia bersama nya"

Setelahnya semua menjadi putih Jeno tidak bisa melihat apa apa

Dan..

TBC RORRR.

berandalan [jaemjen] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang