4.Hukuman

1.2K 74 6
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

•••

لن تجد الحب الحقيقي حتى تتعلم أن تحب الله أولاً
❛❛kau tidak akan menemukan cinta sejati, sampai kau belajar mencintai allah terlebih dahulu❜❜

▸◂ ──── ⑅ ──── ▸◂ ──── ⑅ ──── ▸◂

Saat ini ke-empat gadis itu sedang berjalan menuju kelasnya. Namun samar samar Aleena seperti mendengar ada yang memanggil nya, gadis itu pun menoleh ke arah belakang, dan benar saja, ada Ning Raisa yang memanggil nama nya seraya berlari kecil.

"Aleen!.. kamu di panggil dari tadi gak berenti berenti" ucap Ning Raisa saat sudah berada di depan gadis yang sedari tadi ia panggil.

"Hhe.. sorry, gue gak denger. Btw ada apa?" tanya nya pada Ning Raisa.

"Ohh... enggak, aku cuma mau berangkat bareng kalian, boleh kan?" tanya balik Ning Raisa. "Nggak" jawab asal Aleena.

Ke-tiga teman Aleena pun terkejut mendengar jawaban dari Aleena, itu Ning mereka lhoo... bisa bisanya Aleena tidak mengizinkan, pikirnya.

"Yahh...." balas Ning Raisa lesu. "BercyandaaaAaAaaa... ahahahah, serius amat idup kalian" lanjut Aleena sambil tertawa garing.

"Isss.. Len!" timpal Novia sambil menepuk kencang tangan Aleena. "Bercanda ya beybiih.. hidup itu dibawa bercanda jangan serius serius" balas Aleena.

"Pantesan, ucapan serius dia selalu dibuat bercanda, ternyata hidup itu penuh dengan candaan tidak dengan keseriusan..." timpal Manda tiba-tiba.

"Hah?!" refleck mereka kompak. "Apa? gue juga cuma ber- cyandwaaaa ahahaha" lanjutnya tertawa pelan.

"Gak jelas!" ucap mereka berbarengan. "Yaudah, yu ah cusss.. telat nanti kita lama lama di sini."

"Lets Goo!!" balas Aleena seraya menggandeng tangan Ning Raisa, dan Ning Raisa menggandeng tangan Manda, Manda menggandeng tangan Laura, dan Laura menggandeng tangan Novia.

Mereka pun kini sudah berada di dalam kelas, Aleena duduk paling belakang bersama Manda, Laura bersama Ning Raisa di depan mereka, lalu Novia bersama dengan Laras di belakang, tapi di sebelah sejajar dengan tempat Aleena. Tak lama kemudian datang Ustadzah Nurul.

"Assalamualaikum" ucapnya yang sudah memasuki kelas.

"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.

Ustadzah Nurul pun kini sedang mengabsen satu satu muridnya, tak lama kemudian nama Aleena pun di sebut.

"Aleena Mazaya Al Hanan" ucap Ustadzah Nurul.

"Hadiroh, Ustadzah.." sahutnya sambil mengangkat tangannya ke atas. Tentunya santri yang mendengar jawaban Aleena tertawa pelan, sedangkan Ustadzah Nurul hanya menggeleng kan kepalanya.

"Kamu santriwati yang baru itu, kan? tanya nya lembut. " Iya, Ustadzah" jawab Aleena tersenyum. Ustadzah Nurul pun mengangguk tersenyum.

ARWA UL QULUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang