8.Fitnah?

983 72 5
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

•••
❛❛Senyummu adalah sedekah terindah yang selalu membuatku jatuh cinta.❜❜

_Arwa Ul Qulub_

▸◂ ──── ⑅ ──── ▸◂ ──── ⑅ ──── ▸◂


Waktu terus berjalan. Kini semburat cahaya matahari sudah terlihat. Ditambah bising ayam yang saling berkokok melengkapi hari dengan mentari dan langit cerah pagi ini. Dibalik langit yang cerah, ada empat gadis yang tengah terduduk di dekat danau. Mereka baru saja menyelesaikan kegiatannya sebagai seorang santri di pondok pesantren Hidayatul Furqon. Mereka terus memandangi indahnya pemandangan dengan sesekali menghirup udara yang segar pagi ini.

"Gue masih bingung, kenapa Asya bisa jatuh kaya gitu, padahal gue dorong dia gak pake tenaga" ucap Aleena mulai membuka suara.

"Asya emang gitu, Len, dia suka bikin santri baru nggak betah disini. Dan anehnya, santriwati tu udah pada tau gimana Asya, tapi mereka tetep aja kemakan omongan palsunya" sahut Novia.

"Dengan cara yang sama?, kaya gue sekarang yang difitnah" balas Aleena.

"Nggak, dia itu punya seribu cara, buat bikin santri baru nggak betah disini" Laura ikut menimpali. Aleena hanya menanggapi nya dengan anggukan.

"Tapi, lo harus hati-hati, Len. Orang kaya dia pasti nggak bakal diem kalo udah nemuin mangsanya" ucap Manda di angguki kedua temannya setuju.

"Ular sawah dong!" balas Aleena.

"AHAHAHAHAHA" tawa mereka dengan saling menggeplak satu sama lain.

"Sakit! ah elah!" ujar Manda yang sudah tertekan. "Lagian, siapa coba yang duluan" balas Aleena.

"Nohh.." ucapnya sambil menunjuk Laura yang sedang menyengir.

Kebetulan hari ini adalah hari minggu, jadi kegiatan mereka untuk MA libur, jadilah mereka lebih banyak waktu senggang dari pada hari biasanya. Tidak lama mereka bercanda bersama, tiba-tiba ada yang mendatangi mereka.

"Assalamualaikum, permisi mbak" ucap santriwati adik tingkatnya kepada mereka.

"Waalaikumsalam" jawab mereka kompak. "Kenapa, de?" lanjut Novia.

"Mbak Aleena, dipanggil Ustadzah Wati untuk segera ke kantor asatidz dan asatidzah" jawab santri itu- salsa.

"Gue?, nanti gue kesana" sahut Aleena kepada gadis yang berdiri di sampingnya.

"Nggih, mbak, aku permisi dulu, assalamualaikum" lanjut salsa dengan badan yang sedikit di bungkukkan lalu berlenggang pergi.

"Waalaikumsalam" jawab mereka.

"Hukuman, i'm coming!!" ucap Aleena seraya mengangkat kedua tangannya keatas. "Kok diruangan asatidz, asatidzah, yaa?" tanya Laura seraya melihat kearah Manda dan Novia.

ARWA UL QULUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang