بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
•••
----------------------------🌙---------------------------Aleena mengangguk pelan. "Bentar.." ucapnya seraya melihat pergelangan tangan kirinya. "Loh, gelang gue kok nggak ada"
"Gelang? gelang, lo, yang ada bentuk bintang-bintang nya itu?" tanya Manda membuat Aleena kembali mengangguk. "Iya... kok, nggak ada, ya"
"Lupa kali, siapa tau, gelangnya kamu buka terus kamu simpen"timpal Novia. " Gue masih muda, masih inget jelas. Tadi, waktu kita berangkat gelangnya masih ada di tangan gue" balas Aleena dengan yakin.
"Jadi, gelangnya beneran ilang?"
"Ya, iyalah, Lauraa..." jawab mereka kompak seraya memutar matanya malas. "Ya, udah, sekarang, kita cari aja, siapa tau jatoh" sambung Ning Raisa yang dibalas anggukan oleh mereka.
Di ndalem, tepatnya didalam kamar, gus Raffa tengah merogoh saku baju kokonya untuk mengambil gelang yang baru saja tadi ia temui. "Gelang? apa gelang ini milik Aleena?" ucapnya sedikit berfikir dengan terus menatap gelang di tangannya.
"Len, kalo gelang, lo, jatohnya disekitaran sini, pasti udah ada yang nemuin" ucap Manda seraya terus mencari disekitaran yang mereka lewati. "Plis, itu gelang berharga banget buat gue. Kalo semisal ada yang nemuin, gue bakal turutin apapun permintaan dia"
"Emang gelang dari siapa si, Len, berharga banget, sampe segitunya" balas Novia sedikit kepo, selebihnya kepo banget.
"Pokoknya, tu gelang berharga banget buat gue, meskipun gelangnya bisa dibilang biasa" jawab Aleena seraya menatap sekilas teman-temannya
Teman-teman Aleena pun hanya menanggapinya dengan anggukan.
"Maafin gue, ya, Lan. Gue nggak bisa jaga pemberian terakhir dari, lo. Lo, tenang aja, gue pasti bakal cari gelangnya sampe ketemu!" Batin Aleena.
"Len, Aleen!!.. malah ngelamun" ucap Laura membuyarkan lamunannya. "Eh, sorry. Kita cari di kelas aja, siapa tau jatoh di kelas"
"Ya, udah, ayoo"
Setibanya mereka di kelas, mereka mulai mencari-cari gelang Aleena di bawah kolong meja. Selang beberapa menit, Manda mulai membuka suara.
"Kalo kata gue mah, gelangnya udah ada yang ngambil"
"se-tujuh" timpal Novia seraya mengangguk kecil.
"Al, apa mau, diumumin dikantor pengumuman aja? gelangnya berharga, 'kan?" ucap Ning Raisa. Aleena tampak berfikir sejenak sebelum menggelengkan kepalanya pelan.
"Loh? kenapa?"
"Nggak papa, masih bisa dicari"
•••
11.00
"Ke mushola, yu. Sekalian, murojaah hafalan" ucap Novia yang diangguki Manda dan Laura.
Setelah sesi cari mencari gelang Aleena yang hilang, Ning Raisa langsung pergi ke ndalem. Sedangkan keempatnya, pergi ke asrama.
"Kalian, duluan aja" balas Aleena. "Apaan? duluan? ngga bisa, kita harus berangkat bareng" timpal Manda membuat Aleena memutar matanya malas.
"Lo, nggak bisa jauh dari gue, ya? lebay banget"
"Cih, pede bin geer banget, lo"
"Ya, udah, sonoo!.. gue nyusul"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARWA UL QULUB
Novela JuvenilBagaimana gadis bar-bar yang ilmu agamanya cuma secetek dicintai dan di langit kan namanya secara diam-diam oleh seorang gus muda? ••• Dalam cerita "ARWA UL QULUB" mengisahkan tentang Aleena yang terpaksa menempuh pendidikan di sebuah pesantren ka...