9. Pas

762 61 6
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

•••

ذا كانت عيناك أجمل من الشفق فماذا أفعل سوى أن أقع
في الحب

❛❛jika matamu lebih indah dari senja apa yg bisa ku lakukan selain jatuh cinta❜❜

_Rafandra Arkatama Al Farizi_
▸◂ ──── ⑅ ──── ▸◂ ──── ⑅ ──── ▸◂

11.00
Semua santri kini tengah sibuk untuk mengantri berwudhu dikamar mandi mushola. Aleena dan teman-temannya pun saat ini tengah mengantri,menunggu gilirannya untuk berwudhu. Tidak lama menunggu pun tiba-tiba, Aleena terkena siraman air dari seseorang.

"Eh, aduh! maaf... aku nggak sengaja.." ucap Asya dengan suara yang disedih-sedihkan.

"Lo nggak punya mata! apa mata lo buta?!" emosi Aleena. "Wish.. biasa aja dong, nggak usah ngegas. Lagian 'kan tadi udah bilang, kalo aku nggak sengaja"

"Heh, kehed! kamu liat dong! baju Aleena jadi basah" celetuk Laura kesal. "Heh, curut! kamu nggak usah ikut-ikutan deh!, kamu itu nggak diajak! " timpal Safira—teman Asya.

"Apa kamu bilang!, curut?!, nama aku, LA U RA! Laura!, seenak jidat benget kamu ganti-ganti nama aku!" balas Laura kesal. "Heh! kamu juga ganti-ganti nama aku ya!" balas Safira tak kalah kesal.

"Asya! lo nggak bisa kah, gak gangguin Aleena sehari?" timpal Manda sinis. "Oh jelas nggak dong! rugi sekali jika tidak mengganggu, gadis cantik ini" balas Asya seraya tersenyum miring dengan tatapan matanya kearah Aleena.

"Asya, kamu belok ya?" celetuk Laura polos. "Laura! mending kamu diem!" timpal Novia dan Manda barengan.

"Minggir!, lo udah selesai 'kan, wudhunya?" ucap Aleena ketus. "Udah sih.. tapi aku nggak mau minggir" jawabnya menghalangi jalan Aleena.

"Ck! minggir!"

"Enggak!"

"Minggir, Asya!"

"Nggak!"

Brugh!

"Aw!"

Aleena mendorong kencang tubuh Asya kebelakang. Tentu perlakuan Aleena terhadap Asya tidak jauh dari tontonan para santriwati. Teman-teman Aleena pun tentu saja terkejut melihat kejadian yang baru saja mereka lihat. Aleena sungguh sangat berani sekali.

Aleena berjongkok untuk menyetarakan tubuhnya dengan Asya yang masih terduduk kesakita.

"Rugi kalo gue dapet hukuman karna hasil fitnahan dari lo! jadi, ini 'kan, yang lo mau?" ucap Aleena tersenyum miring, lalu berlenggang masuk kedalam kamar mandi.

"Liat aja kamu Aleena!, aku nggak akan biarin kamu hidup tenang dipesantren ini!" batin Asya kesal.

"Betah amat lo nempel disitu" celetuk Manda. Asya yang tersadar pun langsung menatap sinis Manda.

ARWA UL QULUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang