Malam hari telah tiba, Hiro yang merasa bosan akhirnya memutuskan untuk pergi dari kamar nya menuju ke sebuah taman. Sesampainya di taman, ia kembali melihat blue yang sedang terlihat sedih, dengan rasa penasaran terhadap orang yang mirip dengan blue itupun ia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya."Um.. Gue mau nanya" Lantas blue langsung mendongak menatap hiro "hiro?"
"Ya, gue hiro" Ia pun duduk di sebelah blue.
"Gue pengen penjelasan dari lo, kenapa lo bisa hidup lagi. Padahal pihak medis bilang kalau lu udah meninggal" Ucapnya menatap blue.
Blue nampak diam sejenak membuat hiro menaikan alis nya bingung "aku tidak tahu, yang jelas setelah aku sadar aku sudah tidak di rumah sakit"
"Maksud lu?" Hiro tidak mengerti dengan maksud dari perkataan blue, "suatu hari kamu pasti tau hiro" Akhirnya hiro memilih diam dan menerima kenyataan bahwa blue memang kembali hidup.
Hiro merasa aneh dengan gerak gerik dari blue yang saat ini seperti sedang menahan nafas nya "lu kenapa blue?"
Blue menatap hiro dan beralih ke area leher hiro "aku... Bolehkah aku memelukmu?" Hiro menaikan alisnya bingung, mungkin blue merindukan nya. Pikirnya
Lantas ia pun mengangguk tetapi saat blue ingin mendekat hiro langsung di tarik oleh seseorang yang tak lain adalah demyan.
Hiro menatap demyan bingung
"Eh lu.. " Belum sempat melanjutkan perkataan nya. Hiro sudah langsung di tarik pergi menjauh dari sana.Demyan menarik hiro sampai di sebuah perpustakaan dan langsung mengunci pintu nya "lu mau ngapain, kok di kunci" Ia merasa jengkel dengan perlakuan demyan yang tiba tiba membawanya ke perpustakaan.
Demyan pun berbalik dan terus menyudutkan hiro sampai ia terpojok di sebuah rak buku "ma-mau apa lu"
"Hhha tidak ada. Lihatlah betapa manis nya wajah ini" Ucap demyan memegang dagu hiro.
"Dih apasih. Lepasin gue, gue mau pergi" Hiro menjauh dari demyan.
"Dengar, jangan mendekatinya. Dia bukanlah orang yang sama seperti dahulu" Ucapan demyan membuat hiro menjadi bingung, apakah yang dia maksud adalah blue?
Demyan menarik kembali tangan hiro sampai mereka terduduk di sebuah sofa, dengan hiro yang berada di pangkuan demyan "Hei.. Apa yang lu lakuin, lepas" Hiro memberontak memukul dada demyan.
"Kumohon... Temani aku" Ucapnya menatap hiro dengan memelas. Ia pun langsung memeluk pinggang hiro dengan lembut.
Hiro terdiam membeku "hanya seperti ini, tidak ada yang lain" Lanjutnya. Akhirnya hiro memilih untuk diam.
"Sebenarnya siapa kau. Kenapa aku seperti pernah melihatmu" Ucap hiro tiba2 dengan nada yang lembut. Demyan kembali mendongak dan menatap hiro "apa kau tidak mengingat ku?"
Hiro menaikan sebelah alis nya "apa maksudmu. Aku bahkan baru memasuki asrama ini" Demyan tidak menjawab.
Dengan tiba tiba demyan menghirup leher hiro membuat hiro terkejut "apa yang lu lakuin" Hiro memberontak sekuat tenaga nya.
"Akhh... " Tiba tiba demyan menggigit nya dengan keras, menyedot darah yang selama ini ia tunggu tunggu untuk menjadi miliknya.
Hiro terdiam merasakan sakit di lehernya, tak ada tenaga untuk kembali memberontak. Sampai akhirnya ia tak sadarkan diri karena terlalu lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire obsession bxb (Dewnani)
RandomAwas jangan salah lapak cerita bxb Tidak di sarankan untuk anak di bawah umur. Karena seiring berjalan nya cerita bakal ada area 18+, jadi mohon mengerti ya😄🙏 Buat yang gasuka dewnani atau homopobic jauh jauh🙏