HAPPY READING
°•°•°
Saat sedang asik menikmati angin sore tiba tiba Gervan memotong jalan Vio tepat di depan sebuah restoran. Vio pun berhenti mendadak dibuatnya.
"Ngapain berenti?" Tanya Vio bingung.
"Kita mampir dulu kesini" Ajak Gervan.
"Gak ah, ini udah sore ntar ibu gue khawatir sama gue karena belum pulang, lagian mau apa sih kesini? Gue ga laper Gervan" Tolak Vio.
"Udah ayo minum minum aja kalo lo masih kenyang, masalah ibu lo nanti biar gue yang ngomong" Tutur Gervan
"Ishh yaudah ayo" Dengan terpaksa Vio turun dari motornya dan berjalan masuk ke restoran tersebut.
°•°•°
Gervan dan Vio pun memberhentikan motornya di depan rumah Vio. Saat Gervan menyalakan mesin motornya tiba tiba ibu Vio keluar dari rumahnya.
"Heyy jangan dulu pulang" Teriak ibu Vio sambil berjalan menuju gerbang rumahnya.
"Sore tante" Sapa Gervan sambil tersenyum lebar.
"Sore juga" Balas Sandra dengan senyuman indahnya.
Vio hanya menunduk karena takut sang ibu akan memarahi dirinya dan juga Gervan.
"Masuk dulu yuk" Ajak Sandra.
Gervan ingin menolak tapi dia merasa tak enak pada ibu Vio, jadinya dia ikut masuk walau langit mulai gelap.
Gervan mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah rumah Vio, sedangkan Vio berjalan menuju kamarnya untuk mengganti bajunya. Sehingga di ruang tengah hanya ada Sandra dan Gervan.
"Kamu mau minum apa?" Tanya Sandra.
"Es jeruk aja tan" Jawab Gervan sambil tersenyum kaku.
"Jangan sungkan sungkan kalo ke sini"
"I-iya tan makasih"
Sandra pun pergi ke dapur membuatkan minuman untuk Gervan.
Saat Gervan sedang menunggu gadis cantik dengan pakaian rumahan nya pun turun melewati tangga dengan rambut yang di gerai. Gervan sontak kagum pada Vio karena kecantikannya menjadi duakali lipat daripada yang ia lihat di sekolah.
Saat Gervan sedang melihat kagum ke arah Vio, tak terasa Vio sudah duduk di sebelahnya."Ngapain lo liatin gue kek gitu? " Tanya Vio heran.
"Lo cantik juga ya di liat liat" Jawab Gervan tanpa sadar.
"Makasih, tapi gue gak butuh pujian lo" Ucap Vio yang berbeda dengan hatinya, saat ini hatinya bagaikan kupu kupu yang berterbangan, wanita mana yang tidak baper ketika di sebut cantik.
"Hm" Balas Gervan singkat.
Tak lama kemudian Sandra datang dengan dua buah gelas es jeruk yang telah di pesan oleh Gervan.
"Makasih tan"
"Sama sama"
"Oh iya kalian pacaran? Kok Vio gak cerita sama ibu sih" Lanjut Sandra sambil merayu anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabrina dan Gervan
Подростковая литератураCerita ini mengisahkan tentang sepasang kekasih yang menjalani hubungannya dengan rumit karena ujian yang datang bertubi tubi. Cerita ini tidak hanya mengisahkan tentang percintaan saja, akan tetapi di dalam cerita ini dikisahkan sebuah persahabata...