[5]. pertemuan

4 0 0
                                    

HAPPY READING

°•°•°

Vio sedang melakukan panggilan vidio dengan teman temannya. Malam ini mereka sedang sibuk belajar karena besok akan ada ulangan mapel fisika. Chintia yang paling pintar diantara teman temannya tentu dia yang mengajarinya. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 22.30,mereka sedari tadi membahas soal soal fisika, kali ini mereka belajar dengan sungguh sungguh tanpa bergibah sedikitpun, karena mereka semua ingin mendapatkan nilai yang baik walau hanya ulangan harian.

Saat hendak tidur ponsel Vio berbunyi. Seorang laki laki dari sebrang sana menelponnya.

"Hallo"

"Kamu lagi ngapain?"

"Lagi siap siap mau tidur"

"Oh ya udah"

"Kenapa emangnya Ger?"

"Engga, cuman kangen aja"

"Kan tadi udah ketemu"

"Kurang puas haha"

"Ish besok juga ketemu"

"Besok mau di jemput gak?"

"Em..." Vio tak enak jika harus menolak ajakan nya lagi.

"Gimana Vi?"

"Ya udah deh boleh"

"YESS" Teriakan gembira dari sebrang sana.

"Haha, udah dulu ya Ger"

"Iya, good night Vio"

"Good night Gio"

Telpon pun dimatikan sebelah pihak oleh Vio. Entah kenapa dirinya menyebut nama Gervan menjadi Gio, nama panggilan kasih sayang mungkin?.

Diseberang sana Gervan bingung sekaligus dibuat salting oleh Vio, baru kali ini ada yang berbeda memanggil dirinya 'Gio' dan itu spesial menurut Gervan, ya itung itung panggilan sayang kali ya?.

°•°•°

Keesokan harinya Gervan menjemput Vio untuk berangkat sekolah bersama.

Gervan memarkirkan motornya diparkiran sekolahnya, semua mata tertuju pada keduanya. Vio menundukkan kepalanya karena malu di tatap oleh siswa yang ada disana. Sementara Gervan biasa saja dengan wajah datarnya. Mereka berdua menyusuri lorong sekolah, Gervan mengantarkan Vio ke kelasnya.

"Makasih Gio"

"Sama sama Vio" Ucap Gervan sambil merapihkan rambut Vio. Gervan berjalan meninggalkan Vio.

Vio memasuki kelasnya dan dia melihat semuanya memandang dirinya seperti orang bingung, Vio berjalan cepat menuju bangku nya.
Tak lama kemudian ada seorang cewe yang bertanya pada Vio.

"Sejak kapan lo deket sama dia Sab?" Tanya cewe itu menaikan sebelah alisnya.

"G-gak tau" Jawab Vio gugup.

"Aelah santai aja kali, lo cocok kok sama dia, gue dukung" Ucap cewe teman sekelas Vio.

"Ehehe makasih" Cengengesan Vio.

Sabrina dan GervanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang