[16]. menghindar

0 0 0
                                    

Jangan lupa sebelum membaca alangkah baik follow terlebih dahulu



HAPPY READING
°
°
°
__________________

Angin malam memaksa masuk menusuk dan menerobos tubuh seorang gadis cantik yang tengah duduk di taman bersama kekasihnya.

Semakin malam angin di luar terasa semakin dingin, sedangkan memakai baju yang tangan pendek hingga ia menggigil kedinginan. Gervan yang sadar hal itu pun langsung melepaskan jaket yang dipakainya dan dipakaikan pada Vio.

"Makasih"

Gervan mengangguk dan tersenyum pada Vio.

Mereka pun kembali mengobrol dan tertawa bersama, entah apa yang mereka bicarakan hingga menimbulkan kehangatan di tengah malam yang dingin ini.

Tak lama kemudian mereka berjalan pulang menuju rumah Vio, mereka jalan kaki karena taman nya tidak begitu jauh dari rumahnya Vio.

BUK

Pukulan balok yang keras mendarat di bahu Gervan, hingga Gervan meringis kesakitan. Vio sontak panik ketika melihat Gervan terduduk lemas dan akan tak sadarkan diri, pasalnya pukulan itu sangatlah keras hingga jika seseorang melihat itu dia akan merasa ngilu.

Vio meraih tubuh Gervan dan berteriak meminta tolong, namun sayangnya Vio langsung di bekap dan tak sadarkan diri. Vio langsung di gendong oleh seseorang yang berbadan besar namun tak menampakkan wajahnya karena tertutup topeng hitam. Sementara sosok satunya lagi memastikan kalau Gervan hanya pingsan saja.

Vio dimasukkan kedalam mobil yang serba hitam, dengan dua orang yang menculiknya.

°•°•°

Sampailah Vio dan kedua preman bertopeng yang membawa nya di suatu tempat di tengah hutan. Vio yang masih tak sadarkan diri didudukkan di kursi dengan tangan dan kaki yang di ikat dengan tali.

Vio membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya yang gelap gulita.

"Lepasin gue!" Teriak Vio.

"Siapapun tolong gue"

Vio terus berteriak teriak meminta pertolongan, ia berharap ada seseorang yang menolongnya.

Derap langkah seseorang yang mendekat ke arah Vio terdengar sangat jelas karena ruangan yang begitu sunyi. Bayangan hitam muncul dari balik pintu ruangan. Vio tak bisa melihat wajahnya sama sekali karena ruangannya yang gelap dan memang sosok itu menggunakan topeng berwarna hitam.

"Hi Sabrina" Suara seorang perempuan menyapa nya dengan suara yang seperti ingin menerkam mangsa nya.

"S-siapa kamu!"

"Kamu nanya siapa aku? Kamu gak akan kenal aku siapa. Tapi yang pasti tolong kamu jauhin cowo aku"

Vio berpikir sejenak, siapa orang ini dan siapa cowo nya? Vio saja tidak tau dia siapa, apalagi cowo nya.

"Maksudnya?"

"Jauhin Gervan, Sabrina" Ucap perempuan dibalik topeng itu dengan penekan diakhir kalimatnya.

Sabrina dan GervanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang