𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 4

175 29 7
                                    

"Apa kalian mengerti bagaimana rasanya ketika sebuah manga favorit kalian di hentikan?! kami akan menabrakkan bus ini ke gedung shuei!"

"Nyawa kalian akan dikorbankan untuk industri manga yang lebih baik kedepan nya" ujar salah satu perampokan mengancam yang membuat satu bus panik terkecuali Aoi.

Aoi malah melihat ke arah jendela tanpa adanya rasa takut 'ya tuhan... aku terlambat untuk makan malam'

Melihat kesantaian Aoi, perampokan itu menodongkan pistol nya ke arah Aoi "Hey! sepertinya kamu tidak peduli tentang manga kan?! kamu cukup tenang ya untuk seseorang yang akan menghadapi kematian"

"Huh?"

"Yah Tentu saja! Karena aku tau mereka akan selalu datang untuk menyelamatkan ku" balas Aoi dengan tersenyum santai.

"Mereka?" tanya perampok itu.

Salah satu teman perampok itu menyangkal pernyataan tersebut dengan mengira Aoi sudah gila karena ketakutan.

••••

Shin dan [Name] mengendarai motor melaju untuk mengejar bus itu "Tuan Sakamoto, [Name]. Misi penyelamatan ingin adalah prioritas utama kita kan?"

1. Penyelamatan
selamat kan para sandra.

2. Penyamaran
Jangan menunjukkan identitas kita sebagai pembunuh bayaran.

"Tidak" di jawab tegas oleh Sakamoto dan [Name].

'Jangan membunuh mereka juga'

3. Dilarang membunuh
Jangan memberikan luka yang fatal.

Shin melirik ke arah belakang "aku jadi kepikiran soal pertarungan kita kemarin tapi kenapa kamu sangat berhati-hati untuk tidak membunuh mereka?"

Pertanyaan Shin membuat [Name] ikut melirik ke arah Sakamoto yang terdiam sejenak mengingat masa lalu nya bersama Aoi dulu.

Flashback

5 Tahun yang lalu, lebih tepat nya saat musim dingin di jepang banyak orang sedang mengenakan pakaian tebal dan syal di leher di taman.

"BERLUMURAN DARAH LAGI!" teriak sang gadis menatap si pria yang membawa sebuah hadiah kotak di tangan nya dan wajah nya ada lumuran darah.

"Aku hanya melakukan pekerjaan ku..." jawab Sakamoto taro yang berusia 22 tahun.

"Dengan kata lain kamu membunuh seseorang!" lanjut sang gadis yang lebih muda setahun pun memasang ekspresi wajah yang terkejut, Sakamoto Aoi yang berusia 21 tahun.

"Bagaimana bisa kamu melakukan hal mengerikan seperti itu?!"

"Aku perlu bekerja untuk bisa membelikan mu sebuah hadiah..."

"Aku tidak menginginkan nya! aku tidak ingin hadiah seperti itu!!"

"...?" Sakamoto melihat tingkah sang gadis cuman menggaruk pipi nya dengan jari telunjuk.

"Sudah cukup!" Aoi menaiki pembatas pagar di ujung.

"jika kamu tidak mau berubah, aku tidak akan mau bersama mu lagi. bye bye"

Aoi langsung menjatuhkan diri dari ketinggian membuat Sakamoto melihat itu panik dan berlari kencang untuk menyelamatkan Aoi dengan memeluk erat.

𝕎𝕠𝕞𝕒𝕟 || Sakamoto daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang