𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 8

159 28 7
                                    

[Name] POV

'...Aku benar benar tidak bisa tidur semalaman ini' Aku ngeluh dengan kantong mata yang menghitam.

Kling!

"Oh [Name] selamat dat--- ada apa dengan mata mu!?" Teriak Shin berada di tempat kasir bersama dengan Lu dan Sakamoto

"Daijoubu, aku hanya tidak bisa tidur semalam" Tersenyum lemas akibat tidak ada tidur.

Aku beralih ke arah Lu yang ku sadari dia ada disini dan menyapa Lu sekaligus bertanya "wah Lu-chan kamu baru bekerja disini? apakah kamu nyaman dengan pekerjaan mu sekarang?"

"Hehehe iya" jawab Lu sambil nyengir.

"[Name] lihat dia benar benar tidak benar melakukan pekerjaan nya" keluh Shin dan menunjuk ke arah Lu dengan kesal.

Aku membalas keluhan Shin dengan tertawa kecil. "biarkan saja, jangan berdebat nanti sakamoto akan pusing mendengar nya"

Sedangkan Sakamoto sedang menunduk lemas karena perdebatan Shin dan Lu, aku hanya menggeleng geleng kepala.

Tiba tiba ponsel ku berdering nyaring di jaket ku, aku segera ijin pada Sakamoto dan yang lain untuk mengangkat telpon dan mereka menyetujui nya.

Aku menjauh mengangkat telpon tersebut sambil menjauh dari mereka. "Halo kakek? bagaimana kabar mu?" sapa ku dalam telepon.

Dan di balas orang itu di dalam seberang telpon itu "hahahah... baik nak, bagaimana dengan mu juga?.."

"Aku (tidak) baik baik saja, oh iya bagaimana dengan si 'bocah itu' saat ini? sudah lama sekali aku tidak bertemu" ucap ku sambil mengingat sesuatu yang bikin nostalgia.

"dia baik baik saja..." ucap si kakek

"Ah oke kalau dia beneran bergabung, oh iya sekalian bilang ke si bocah nakal itu aku sudah transfer uang untuk kebutuhannya sendiri"

"Wakatta, Aku akan memberitahu kan ini padanya" Aku mengangguk mendengar nya.

"Jaa, Aku tutup telpon nya ya? titipkan salam ku pada si bocah juga" di seberang telpon pun menyetujuinya, dan aku menutup telpon.

Saat berbalik, Aku terkejut ada sakamoto bersembunyi di belakang sepertinya sedikit penasaran aku menelepon dengan siapa. "Apa kamu mendengar semua nya?"

Sakamoto mengangguk, "seperti kamu orang penasaran juga ya..." gumam ku

Aku kembali ke tempat Shin dan Lu sering berdebat hal sepele, 'ga heran jika Sakamoto malah menguping pembicaraan ku karena pusing mendengar dua orang ini' batin ku

Aku menengahi mereka "sudah Shin jangan marah marah nanti cepat ubanan kamu lagi pula Lu baru saja kerja disini"

"[Name] kenapa kamu mendukung nya!?" heboh Shin, sedangkan Lu yang berada di belakang ku menengok ke Shin lalu mengejek nya.

Shin hampir saja mau ngamuk karena Lu saja, di mata ku mereka sudah seperti saudara 'damai sekali' batin ku tersenyum

[N/A] : damai ndass mu - Author

••••

Dan hari sudah berganti, Aku pergi ke toko Sakamoto bersama Lu karena kami kebetulan bertemu di tengah jalan.

"Kamu terlambat lagi!" kesal Shin hingga muncul perempatan di keningnya

Aku cuman bisa tersenyum karena sudah terbiasa Shin sering kesal dengan Lu 'lagi dan lagi, ku doain juga kamu cepat ubanan'

𝕎𝕠𝕞𝕒𝕟 || Sakamoto daysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang