Wiuw...Wiuw...Wiuw...
Seluruh anggota medis menyiapkan diri kala ambulance yang tengah membawa korban kecelakaan memasuki pelataran rumah sakit."Korban Kecelakaan terjadi pendarahan di bagian tempurung kepala dan patah tulang kaki kiri bagian bawah" ujar petugas ambulance, yang diangguki oleh petugas rumah sakit termasuk Taufiq dan Aqilla.
"Dokter Qilla bantu saya membawa pasien masuk kedalam" ujar dokter Taufiq dibantu para anggota medis lainnya.
"Baik Dokter, yang lain segera siapkan ruang operasi!" suruh Aqilla segera membantu dokter Taufiq dan yang lain.
Ditengah suasana yang semakin meneggang seorang perawat berlari menuju kearah Aqilla dan Dokter Taufiq. "Dokter gawat! Ruang Operasi masih digunakan" ujar perawat tersebut, membuat semua yang ada disana semakin tegang.
"Berapa menit lagi?" tukas Aqilla.
"Mungkin sekitar setengah jam lagi" ujar perawat tersebut.
"Dokter bagaimana?" Tanya Aqilla pada Dokter Taufiq.
"Sementara kita bawa ke ruangan UGD terlebih dahulu sembari melakukan tindakan pencegahan semaksimal mungkin sampai operasi berakhir"
"Baik dok" ucap seluruh petugas medis.
Pasien pun segera dilarikan menuju ruang UGD, seluruh anggota medis berusaha melakukan tindakan pencegahan semaksimal mungkin. Seperti mendeteksi detak jantung, pencegahan pendarahan, dan lain-lain.
"Dokter pasien mulai kehilangan banyak darah" ujar seorang perawat membuat suasana semakin menegangkan.
"Biar Saya yang ambil alih, saya akan berusaha menghentikan pendarahannya!" ujar Aqilla sembari berusaha menghentikan aliran darah dengan mengikatkan kain di pembuluh darah berharap agar pendarahan tersebut dapat berhenti.
"Dokter Qilla detak jantung pasien melemah saya akan melakukan CPR pada pasien" ujar Dokter Taufiq
"Baik dokter!" Ujar Aqilla
"Yang lain tetap lakukan pencegahan agar pendarahan tidak semakin banyak" ujar dokter Taufiq menyuruh anggota medis lainnya.
Dokter Taufiq mencoba melakukan CPR semaksimal mungkin namun, tidak ada kenaikan dari detak jantung pasien hingga keringat membasahi jas dokter miliknya.
"Dokter coba giliran saya" ujar Aqilla untuk melakukan CPR pada pasien yang diangguki oleh dokter Taufiq.
Aqilla terus berupaya melakukan CPR demi hidup pasiennya."Dokter Qilla anda masih kuat? Biar saya saja" Ujar Dokter Taufiq kala melihat Qilla sudah mulai kelelahan.
"Sebentar Dokter, sedikit lagi" Ujar Aqilla terus mencoba hingga detak jantung pasien kembali meski masih sedikit melemah, setidaknya mampu bertahan sampai operasi selesai.
Setelah 30 menit melakukan pencegahan akhirnya ruang operasi sudah selesai digunakan. "Dokter pasien bisa dibawa masuk ke ruang Operasi" ujar salah seorang perawat, membuat Aqilla dan Dokter Taufiq menghela nafas lega dan segera membawa pasien masuk keruang operasi.
Rangkaian demi rangkaian prosedur operasi telah dilaksanakan dengan baik, kini pasien sudah berada di ruang pemulihan untuk dilakukan observasi.
"Dokter Qilla lebih baik istirahat dulu saja" ujar Dokter taufiq sembari menyodorkan sebotol air mineral, yang langsung diterima oleh Aqilla.
"Anda juga harus istirahat dokter" jawab Aqilla pada dokter Taufiq.
"Saya akan istirahat setelah observasi pasien selesai" jawab dokter Taufiq, lalu meneguk air mineral ditangannya hingga sisa setengah botol.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO MARCH
Teen FictionAqillah Shaqueena Zahrah dokter muda cantik, baik hati, serta ramah ia harus menerima tugas bahwa dirinya harus di tempatkan disebuah pelosok desa yang fasilitas kesehatannya belum memadai. Taufiq Dirgantara Al-Hafidz teman masa kecil Aqillah sekali...