BTM-BAB 10

18 0 0
                                    

Assalamualaikum guys🤗😉

Sebelum baca Please budayakan vote dan comment ya kak, karena satu vote dan comment kalian adalah hal yang bikin author semangat😊🙏

Terima kasih buat kalian yang sudah baca cerita ini yaa..🤗❤️

Happy Reading╰(*°▽°*)╯

Hari ini adalah hari dimana Lettu Aljesa, Letda Sandi, Letda Khalif, Peltu Dafa, Pelda Devan, dan Pelda Aiden serta beberapa prajurit lainnya harus melaksanakan tugas mereka sebagai anggota TNI untuk mengabdi kepada negara dan mengayomi masyarakat. Sesuai dengan tradisi, sebelum melepaskan anggotanya untuk pindah tugas, akan diadakan upacara guna melakukan penghormatan karena dedikasi para prajurit yang bersedia menjalankan kewajiban mereka.

"Pindah tugas atau satuan bukanlah akhir dari kedinasan prajurit, melainkan awal pengabdian prajurit untuk mengabdi ditempat yang baru, dengan tugas yang baru pula. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Lettu Aljesa serta para prajurit yang bersedia menerima tugas ini serta dedikasi kalian kepada Batalyon Zeni Tempur. Meskipun tugas ini hanya sementara saya akan selalu menunggu kepulangan rekan-rekan semuanya" Amanat Komandan Andika.

Setelah melewati beberapa rangkaian upacara dan tradisi mencium bendera kini mereka semua dipimpin Aljesa berbaris untuk bersalaman sekaligus pelepasan "Letnan terima kasih atas pengabdiannya, saya selalu menunggu kepulangan Letnan dan rekan-rekan" ujar Komandan Andika bangga.

"Saya juga berterimakasih kepada komandan yang selalu membekali kami ilmu, saya dan rekan-rekan mohon doa atas tugas kami disana agar diberikan kelancaran" ujar Aljesa ramah.

"Pasti itu Letnan"

Satu persatu rangkaian perpisahan sudah dilaksanakan, sebelum berangkat seluruh prajurit yang akan pindah tugas dikawal dengan aksi drum band dan penghormatan, hingga seluruhnya masuk kedalam mobil untuk diantar menuju bandara. Satu persatu truk batalyon keluar gerbang untuk mengantar para prajurit bertugas. "Bang kita bakal pulang ke kota ini lagi gak ya" tanya Dafa melihat sekeling kota Malang sembari duduk di dalam truk TNI tersebut. "Kalau tuhan meridhoi ya pulang Daf" balas Khalif.

"Tapi beda cerita kalau bang Dafa dimakan macan kumbang di sana" sahut Devan membuat gelak tawa seluruh isi truk.

"Ya tinggal lari lah" balas Dafa pede.

"Tidak semudah itu bang, abang lari dia bisa lari, abang manjat pohon dia bisa manjat, abang berenang dia juga bisa berenang" sahut Aiden menjelaskan kelebihan macan kumbang.

"Jadi gw harus apa?"

"Harus pasrah pada tuhan yang maha esa" balas Khalif dengan gelak tawanya diikuti yang lain

"Bang" rengek Dafa kepada Aljesa untuk meminta pembelaan"

"Tapi, yang mereka katakan itu benar Dafa" balas Aljesa semakin membuat Dafa merengut karena kesal.

"Tapi, dari bang Jesa sendiri mau gak balik kesini lagi?" tanya Aiden tiba-tiba.

"Jelas saya mau ini tanah kelahiran saya, dan" jelas Aljesa menghentikan ucapannya, kala melihat seseorang yang cukup familiar baginya ditengah padatnya lalu lintas.

"Dan apa bang?" tanya Aiden ingin mendengar kelanjutan dari Letnannya itu, tetapi bukannya di gubris Aljesa masih fokus memperhatikan seseorang yang memang menurut dirinya ia kenal, tetapi karena terhalang beberapa kendaraan bermotor membuat Aljesa sulit memastikan.

"Bang?" panggil Dafa agak keras membuat Aljesa kembali fokus pada rekan-rekannya " Ada apa?" sahut Aljesa kemudian "abang lihat apa sih?" tanya Dafa mencoba mengecek keluar mobil truk, tapi nihil gak ada apapun disana. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 BACK TO MARCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang