Suara adzan menggema diseluruh penjuru Batalyon Zein Tempur, menandakan bahwa waktu shubuh telah tiba. Aljesa yang merupakan Letnan muda disana bangun dari tidur kala mendengar suara adzan shubuh diikuti anggota yang lainnya.
"Udah shubuh aja ya bang" ujar Dafa dengan suara seraknya.
"Iya nih kayaknya baru tidur beberapa menit deh kok sudah shubuh" lanjut Aiden sembari mengucek matanya.
"Udah ayo buruan wudhu, bentar lagi shalat dimulai" ajak Aljesa lalu beranjak ke kamar mandi.
Disela-sela perbincangan tersebut masih ada Evan yang tidur dengan pulasnya " Woi bangun Van sudah shubuh ini ngebo mulu" panggil Dafa menggoyang-goyangkan tubuh Evan.
"Whoaa..apa sih bang ganggu orang tidur aja" tanya Evan kesal karena mengganggu tidurnya.
"Sholat udah shubuh ini"
"Bang diakan nonis" ujar Aiden yang bingung dengan seniornya. "Lah iya ya kok gw baru ngeh" ujar Dafa menepuk jidatnya sendiri, sedangkan Evan malah melanjutkan tidurnya.
"Astagfirullah tidur lagi" ujar Dafa geleng-geleng kepala.
"Udahlah bang biarin ayo ke masjid, bang Aljesa kayak nya udah disana" ucap Aiden mengajak seniornya tersebut.
"Yaudah ayo"
Sholat shubuh pun dimulai, para anggota TNI melaksanakan sholat dengan damai dan tenang, dari takbiratul ikhram hingga salam.
Assalamualaikum warahmatullahi
Assalamualaikum warahmatullahi
Setelah salam semua anggota melanjutkan dengan dzikir dan berdoa begitupun Aljesa, Aiden, dan juga Dafa.
"Alhamdulillah" ucap Aljesa.
"Iya bang Alhamdulillah masih diberi waktu untuk bertobat" ujar Aiden disebelah Aljesa.
"Iya masih diberi kesempatan hidup juga" lanjut Dafa. "Makanya kita harus besyukur atas nikmat yang diberikan tuhan kepada kita" jawab Aljesa.
"Iya bang" jawab keduanya
"Yaudah balik ke barak yuk bang" ujar Aiden yang diangguki keduanya.
Sembari berjalan menuju barak mereka bertiga berbincang-bincang ria "Bang masa sih yang kemarin itu kunti?" Tanya Dafa tiba-tiba
"Lah terus apa donk" jawab Aiden.
"Coba kita cek aja, gimana?" usul Aljesa.
"Ngeri Bang kalau beneran ada gimana?" ujar Aiden bergidik ngeri.
"Kamu takut Ai? Siang-siang gini loh masa takut" ujar Dafa mengejek Aiden.
"Emang abang gak takut?"
"Takut sih hehe" jawab Dafa cengengesan membuat Aiden dan Aljesa geleng-geleng kepala
"Lebih baik kita cek saja, biar tahu kebenarannya" usul Aljesa
"Tapi bang.." ucap keduanya bergidik ngeri.
"Udah ayo"
Mereka bertigapun menuju dimana tempat pohon nangka itu tumbuh, ketika sampai didepan pohon tersebut mereka bertiga dibuat terkejut.
"Astagfirullah!!! Tuhkan bener bang kunti!!" teriak Dafa bersembunyi dibalik punggung Aiden.
"Kunti darimana Dafa, ini cuma layangan" ujar Aljesa lalu naik keatas pohon nangka tersebut untuk mengambil layangan itu.
"Tahu nih, bang Dafa ada-ada aja emang ada kunti keluyuran pagi-pagi" ujar Aiden merotasikan bola matanya malas.
"Ha? Layangan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK TO MARCH
Teen FictionAqillah Shaqueena Zahrah dokter muda cantik, baik hati, serta ramah ia harus menerima tugas bahwa dirinya harus di tempatkan disebuah pelosok desa yang fasilitas kesehatannya belum memadai. Taufiq Dirgantara Al-Hafidz teman masa kecil Aqillah sekali...