BTM-BAB 9

32 1 0
                                    

Setelah latihan pagi ini Dafa dan Aiden memutuskan untuk istirahat sejenak dibawah pohon yang cukup rindang, sedangkan Devan mendampingi Aljesa menghadap komandan Andika di ruangannya. Karena memang sangat bosan dan capek keduanya memutuskan untuk bermain ponsel masing-masing. Niatnya ingin mencari hiburan, Dafa memutuskan untuk membuka aplikasi tiktok. Namun bukannya hiburan yang ia dapatkan melainkan muncul video fyp tentara dan ibu Persit mengikuti trend kaki digoyangkan, membuat jiwa jomblo Dafa meronta-ronta. Akhirnya ia mencoba trend tersebut namun bukan bersama ibu Persit melainkan bersama Aiden. Dengan jahilnya Dafa mengarahkan kakinya ke arah kaki Aiden, sambil menyenggol-nyenggolnya.

"Kenapa sih bang?" Balas Aiden balik menyenggol kaki Dafa.

"Ya apa!" balas Dafa kembali menyenggol kaki Aiden, yang berujung keduanya saling senggol menyenggol dan tabok menabok .

"Ya apa!!"

"Lah kok ngamuk!!!"

"Apaaa!!!"

BRAKKK!!!!!!!

Aljesa dan Devan yang saat itu baru saja keluar dari ruang Komandan Andika melihat ada kegaduhan yang disebabkan oleh Dafa dan Aiden menyangka bahwa keduanya sedang berkelahi "Bang mereka berantem ya?" tanya Devan, membuat Aljesa segera menghampiri  keduanya diikuti Devan yang membututi dibelakangnya "HEI!! KALIAN INI KENAPA?!" lerai  Aljesa sedangkan Devan mencoba membantu keduanya berdiri.

"Ini Batalyon kita keluarga kenapa kalian berkelahi seperti ini? tidak malu kalian sebagai contoh!" Marah Aljesa sedangkan Dafa dan Aiden saling tatap. "Kita gak berantem bang" jelas Dafa.

"Kalau tidak berantem kenapa saling pukul?" tanya Aljesa mengintimidasi keduanya.

"Kita bercanda aja bang"

"Iya bang tadi saya lihat fyp di tiktok trend ini" tunjuk Dafa pada video dihpnya.

"Tapi karena gak ada pasangan buat join trend itu jadi saya ajak Aiden, bukannya jadi trend malah kita kejengkang bang" sambung Dafa menjelaskan. Aljesa hanya geleng-geleng kepala ada saja aksi dari keduanya kalau tidak Dafa dan Devan pasti Dafa dan Aiden.

"Sudah sudah kalian ini membuat saya suudzon saja"

"Maaf bang"

"Bang laper" rengek Devan kemudian.

"Jam segini loh van?" balas Aiden, setelah kembali berdiri dibantu Devan.

"Ya gimana namanya juga laper gak menentu Ai, kadang shubuh kadang siang kadang magrib" jelas Devan mengelus perutnya.

"Kalian lapar?" tanya Aljesa kepada Aiden dan Dafa.

"Lumayan sih bang" jawab Dafa.

"Enggak terlalu sih bang, tapi kalau bang Jesa traktir gass aja aing mah" cengir Aiden tanpa rasa malu.

"Yeee bisa aja trenggiling" ledek Devan.

"Yasudah ayo ikut saya ke barak tadi saya sempat di kasih komandan Sushi" ajak Aljesa menuju barak.

"Wihh mantap tuh bang" balas Devan sumringah.

Keempatnya  berjalan menuju kearah barak dengan wajah sumringah kapan lagi kan bisa makan sushi gratis, di tengah perjalanan Aljesa melihat Khalif dan Sandi yang sedang berlatih pull up, ia memutuskan untuk mengajak kedua rekannya untuk bergabung makan bersama sekaligus berdiskusi mengenai pemindahan tugas. "Letda Khalif! Letda Sandi!" panggil Aljesa membuat keduanya menoleh "Eh Letnan" hormat keduanya tersenyum. Khalif dan Sandi adalah teman seangkatan Aljesa, jika Aljesa berpangkat sebagai Lettu keduanya berpangkat Letda atau Letnan Dua. "Kalian belum makan?" tanya Aljesa pada keduanya "Siap belum Letnan" jawab keduanya tegas.

 BACK TO MARCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang