Demi kesayangan

125 16 2
                                    


Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu seorang Wang Yibo. Sebagai seorang pengusaha yang sibuk bekerja dari pagi hingga petang,dari hari Senin hingga Jum'at ,sedangkan hari Sabtu terkadang dirinya harus meninjau proyek yang sedang dijalankan perusahaannya atau pergi bermain golf bersama kliennya.

Wang Yibo bekerja sesuai peraturan walaupun dia adalah si pemilik perusahaan yang tidak pernah mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.

Setelah hampir seminggu sibuk dengan pekerjanya, Yibo menginginkan satu hari untuk bisa bersantai dirumah dan berkumpul bersama keluarganya.

Namun tak selamanya, keinginan bisa menjadi kenyataan. Itulah yang dialami Wang Yibo saat ini.
Niat hati ingin bersantai, malah dirinya ditinggal pergi sang istri.

Saat sarapan, Xiao Zhan sudah memberinya titah untuk menjaga anak-anak. Wang Yibo tentu saja tak bisa menolak permintaan sang istri walaupun dalam hati rasanya ingin menangis karena harapannya untuk bersantai hari ini ternyata hanya sebatas mimpi.

" Maaf merepotkan mu, Yibo " Xiao Zhan merasa tak enak hati karena dia tahu suaminya itu pasti ingin menikmati hari liburnya.

Tapi mau bagaimana lagi, sang mertua tersayang tiba-tiba meneleponnya, memintanya untuk menemani wanita paruh baya tersebut ke acara arisan yang rutin diadakan tiap bulan.

" Tidak apa-apa. Aku akan menjaga anak-anak. Kau tak perlu khawatir "

"Terima kasih " Xiao Zhan mengecup pipi suaminya sekilas.

"Tak usah berterima kasih karena itu sudah kewajibanku. Kau hati-hati dijalan. Ingat Zhan, jangan mengebut " Wang Yibo mengingatkan Xiao Zhan yang terkadang suka mengebut dijalanan jika sedang mengendarai mobilnya sendiri. Maklum, Xiao Zhan dulu sering ikut balapan liar sewaktu sekolah dan berhenti ikut serta saat dirinya mulai menjalin hubungan asmara dengan Wang Yibo. Mungkin Xiao Zhan ingin menyalurkan hobby lamanya yang sudah lama ditinggalkan.

Xiao Zhan mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir suaminya. Namun sebuah tangan menahan tengkuknya saat dirinya ingin menjauhkan wajahnya. Hanya sebatas kecupan dibibir tidak akan membuat seorang Wang Yibo merasa puas.

Wang Yibo menarik pinggang istrinya agar lebih merapat ke tubuhnya demi mendapatkan ciuman yang mendalam.

Mereka berciuman didepan pintu rumah selama beberapa menit hingga Xiao Zhan menepuk pundak suaminya, memberi isyarat jika dia butuh oksigen untuk bernapas.

"Ha..ha... "

Xiao Zhan melepaskan diri dari pelukan sang suami dengan pipi yang bersemu merah dan bibir yang sedikit bengkak.

Mereka berdua berjalan menuju garasi disamping rumah.

Wang Yibo membukakan pintu mobil untuk Xiao Zhan dan menutupnya setelah istrinya tersebut duduk didepan kemudi dan memasang sabuk pengaman.

" Aku pergi dulu. Bye "

"Hmm.. Bye"

Wang Yibo masih menunggu didalam garasi hingga mobil yang dikendarai sang istri keluar dari halaman rumah.

Drrttt..... Drrttt

Ponsel dalam saku celananya bergetar. Sepertinya ada panggilan masuk.

Wang Yibo menerima telepon sambil berjalan menuju kedalam rumah.

"..... "

"Hmm.. Baiklah. Aku akan mengeceknya hari ini dan langsung mengirimkan filenya"

Brughh...

Wang Yibo berjalan dengan tergesa-gesa saat telinganya mendengar suara benda jatuh dari arah ruang tengah.

" Oh My God " Wang Yibo terkejut melihat pemandangan didepan matanya.

RANDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang