Rayuan

321 16 11
                                    

*Ini hanya cerita fiksi belaka yang dibuat hanya untuk hiburan semata tanpa ada niatan untuk menjelekan atau merugikan pihak yang lainnya.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesamaan nama tokoh/karakter didalamnya baik itu nama panggilan/sebutan, waktu ataupun tempat kejadian dan lain sebagainya🙏

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

"Detak jantung ku selalu menyebutkan namamu, Bunny " Wang Yibo tiba-tiba saja berseru ditengah-tengah rapat yang sedang dipimpinnya.

Xiao Zhan yang berdiri disampingnya langsung menolehkan kepala dengan tangannya yang masih berada didada sang suami tercinta.
Niat hati ingin mencari pulpen disaku jas suaminya pun lenyap seketika saat telinganya mendengar kalimat yang terlontar dari mulut prianya.

Huang Jingyu yang sedang menjelaskan
proyek baru yang ditanganinya pun tiba- tiba berhenti seketika hingga membuat ruangan rapat menjadi hening karenanya.

Semua yang hadir diruangan tersebut dibuat syok dengan kelakuan Boss mereka yang luar biasa.
Merayu istrinya disaat rapat berlangsung hingga menjadi tontonan para karyawannya.

"Diam kau, Yibo. Jangan bicara ngawur. " Omel Xiao Zhan sambil memukul ringan lengan Wang Yibo.

" Apa kau tidak lihat kalau disini banyak orang".

"Aku tidak perduli. Biarkan yang lain jadi saksi. Bahwa hanya ada kau di hati ini " Wang Yibo berusaha meyakinkan sang pujaan hati.

Wang Yibo hanya takut jika Xiao Zhan masih marah padanya karena masalah kemarin yang terjadi didepan gedung kantornya.

Saat itu Wang Yibo tanpa sengaja memegang pinggang seorang wanita dengan posisi yang ambigu dengan niat membantu.

Si wanita tersebut hampir terjatuh karena terpeleset dan Wang Yibo yang kebetulan berjalan disampingnya reflek menolongnya.
Dan kebetulan saat kejadian itu terjadi, Xiao Zhan baru keluar dari mobilnya dan melihat semuanya.
Wang Yibo sudah menjelaskan berkali-kali soal kejadian yang sebenarnya dan memberitahu jika wanita tersebut adalah rekan bisnisnya yang datang berkunjung untuk mengajukan kerja sama.

" Apa kau tidak percaya padaku?
Aku sudah menjelaskan semuanya. Kalau kau masih tidak percaya. Bagaimana kalau kita menemuinya dan kau bisa tanyakan langsung padanya " Wang Yibo memegang tangan Xiao Zhan dan mengecupnya.

" Kita bicarakan masalah ini dirumah,ok ?
Sekarang minggirlah, Yibo.
Kita masih ditempat kerja".

" Tidak bisa, Bunny.
Kalau bicara dirumah, bukan mulut yang bekerja..tapi yang lainnya " bukannya menyingkir, Wang Yibo malah menggoda Xiao Zhan.

" Aku tambah jatahnya nanti, tapi tolong sekarang lepaskan tanganku " Xiao Zhan berbisik pelan ditelinga Wang Yibo.

"Aku akan melepaskanmu. Tapi dengan satu syarat. Beri aku ciuman dulu". Wang Yibo tanpa tahu malu memajukan bibirnya.
Berharap sang istri tercinta mengabulkan permintaannya.

Xiao Zhan memejamkan mata sambil berusaha menenangkan tangannya yang gatal ingin mencubit bibir suaminya.

" Kau sudah gila, Yibo. Bicara mu sudah melantur. Tidak jelas "

" Apa kau tidak malu bicara begitu. Apa kau tidak lihat mereka berdua" Xiao Zhan menunjuk dua orang gadis yang duduk dibangku paling ujung dengan dagunya.

"Mereka berdua dari tadi melihat kearah kita sambil tersenyum lebar dengan mata berbinar.
Kita jadi pusat perhatian karyawanmu sekarang".

" Yes,Bunny.. Aku memang gila. Gila karena mu... Biarkan saja mereka berdua tahu. Mereka butuh asupan dan inspirasi..
Mereka butuh energi.. Butuh yang manis-manis agar kuat menghadapi kenyataan hidup dan memiliki semangat kerja yang tinggi di kantorku ini ".Wang Yibo menjelaskan panjang lebar bagai kereta tanpa rem.

RANDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang