بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
[HAPPY READING]
🌷🌷🌷Saat ini Delisa sedang menyiapkan semua barang barangnya yang akan ia bawa ke pesantren Al Fatah. Karena hari ini Delisa ingin melanjutkan pendidikannya di pesantren Al Fatah.
"Padahal pesantren punya Abi kan ada, kenapa harus belajar di pesantren milik orang lain sih?" gumamnya sambil terus memasukkan barang barangnya.
"Tapi nggak papa deh nanti dapet temen baru," lanjutnya. Setelah selesai memasukkan semua barangnya. Kini Delisa berjalan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ke arah ruang tamu, untuk menemui kedua orang tua nya.
"Umi Abi," ucap Delisa dan duduk di sebelah Dania umi nya.
Dania tersenyum. "Wah anak umi, udah selesai beresin barangnya?" tanya Dania sambil melihat ke arah putrinya.
"Udah," jawab Delisa sambil tersenyum.
"Jadi nanti siang kita berangkat ke pesantren Al Fatah ya," ucap Gus Daffa kepada Delisa.
"Iya abi," jawab Delisa.
Delisa teringat bahwa pesantren Al Fatah adalah pesantren milik Gus zizan, yang berarti di pesantren itu ada Gus Azka.
'Gus Azka! Kenapa aku bisa lupa sih?!' batin Delisa.
'Malu banget aku kalau ketemu sama Gus Azka.' Delisa terus saja membatin tentang Gus Azka.
***
Di pesantren Al Fatah Gus Azka sedang bersama dengan para sahabatnya yang tak lain adalah..
"Buset ternyata muka gue ganteng juga ya," ucap Kenzo sambil mengguyar rambutnya ke belakang.
"Masih juga gantengan gue," sahut zero membuat Kenzo yang mendengar itu pun pura pura muntah.
"Najis!" ucap Kenzo sambil menatap wajah zero.
"Idih! Sirik aja lo sama ke gantengan gue," ucap zero.
"Berisik lo pada! Gitu aja di ributin, kayak bocah!" ucap Aldan membuat Kenzo dan Zero terdiam namun baru beberapa menit.
"Keren ya penampilan gue," ucap Zero namun di hiraukan oleh mereka bertiga.
Sedangkan Gus Azka hanya diam saja mendengarkan ocehan Kenzo dan Zero yang sangat tidak berfaedah.
Tiba-tiba suara seorang perempuan membuat mereka memfokuskan perhatian nya pada perempuan tersebut.
"Assalamualaikum!" salam Azkia kepada mereka semua.
"Waalaikumsalam," jawab mereka secara bersamaan.
"Bang Azka! Kia bawain ini buat bang Azka," ucap Azkia sambil melihatkan rantang yang ia bawa dari rumah.
"Wah! Apa ini?" tanya Gus Azka kepada sang adik.
"Ini orek tempe sama ayam goreng kesukaan bang Azka," jawab Azkia dengan senyuman yang sangat manis.
"Ini ummah yang masak. Katanya ini buat bang Azka makan siang," lanjutnya lagi membuat Gus Azka tersenyum dan mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
love in silence
Spiritual[Shaqueel cinta di gerbang pesantren] 👀Di larang untuk plagiat cerita ini!! Karena sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha melihat.. Muhammad Azka as Siddiq. seorang Gus muda yang yang memiliki wajah yang tampan dan memiliki senyuman yang mani...