08. Ngambek!

270 32 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
[HAPPY READING]
🌷🌷🌷

JANGAN LUPA SHOLAWAT DULU KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ



"Saya izinkan, tapi kembali kepada perasaan putri saya. Apakah dia mau atau tidak dengan kamu," jawab Gus zizan membuat aldan mengangguk paham.

"Iya Gus, insyaallah saya akan segera berbicara kepada azkia," ucap Aldan membuat Gus zizan tersenyum.

"Tapi Gus zizan udah restui saya, kan?" tanya aldan memastikan. Takut jika Azkia akan di jodohkan dengan laki-laki lain.

"Iya, saya restui kamu." Jawaban Gus zizan sungguh membuat hati Aldan senang.

'Yes! Alhamdulillah, lampu hijau!'

'Langsung di kasih lampu hijau dari calon mertua nih, senggol dong bos!' batin Aldan bersorak senang.

Gus zizan yang melihat raut wajah Aldan yang sumringah pun tersenyum tipis, ia jadi mengingat masa mudanya ketika mencintai Raisa. Yang sekarang sudah menjadi istri, sekaligus ibu dari kedua anaknya.

"Aldan?" panggil Gus zizan kepada Aldan, namun yang di panggil masih belum menyadarinya. Karena sedang senyum senyum sendiri, seperti sedang di mabuk cinta.

"Aldan, Aldan Mahendra?" ulang Gus zizan, namun kali ini memanggil dengan nama lengkap Aldan membuat sang empu sedikit tersentak.

"Astaghfirullah! Iya, kenapa Gus zizan?" tanya Aldan dengan wajah syok nya.

Gus zizan terkekeh melihat respon Aldan. "Kamu, melamun?" Gus zizan bertanya kepada Aldan membuat yang di tanya hanya menundukkan kepalanya saja karena malu.

"Ingat ya, jangan pernah memikirkan wanita yang bukan mahram terlalu lama. Nanti zina," ucap Gus zizan membuat aldan mengangguk cepat.

"Iya Gus, maaf." Ucap Aldan dengan perasaan bersalah karena telah memikirkan wanita yang belum halal baginya.

"Saya maafkan, tapi jangan di biasakan ya," peringat Gus zizan kepada Aldan.

"Siap! Gus."


****

"Abang!!" suara teriakan seorang gadis yang sedang berjalan dengan tangan yang bertolak pinggang itu menggelegar ke seluruh ruangan.

"Abang!!!" teriak seorang gadis yang tak lain adalah Azkia Kinan as Siddiq, ia sedang merasa kesal kepada abangnya Azka. Karena telah mengingkari janjinya yang akan mengajak dirinya ke Gramedia.

Gus Azka yang sedang duduk santai sambil memakan kuaci sampai tersedak mendengar teriakkan yang di ciptakan oleh Azkia, adiknya.

"Astaghfirullah, kenapa teriak hm?" tanya Gus Azka kepada azkia yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam, namun itu sangat menggemaskan di mata Gus Azka.

love in silence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang