بسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.
.
.
[HAPPY READING]
🌷🌷🌷JANGAN LUPA SHOLAWAT DULU KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
ฅ^•ﻌ•^ฅ
Azkia saat ini sedang menangis di dalam kamarnya, ia sungguh merasa sangat kesal terhadap Abang nya Azka.
"Bang Azka, nggak sayang kia!"
"Bang Azka udah nggak peduli lagi sama kia, bang Azka nggak tepati janjinya!"
"Bang Azka nggak sayang kia!" ucap Azkia dengan memukul mukul bantal miliknya.
"Kata siapa, hm?" ucap seorang yang suaranya sangat familiar di telinga Azkia.
Azkia mengusap air matanya yang mengalir, dan mengubah posisinya menjadi duduk bersila dan menghadap ke arah Gus Azka Abangnya. Yang sudah duduk tepat di hadapannya.
Melihat Azkia yang hanya menundukkan kepalanya saja Gus Azka berinisiatif untuk mengajak nya keluar, untuk cari angin.
"Kia masih marah sama, Abang?" tanya Gus Azka sambil menatap wajah Azkia.
Azkia hanya diam saja tanpa ingin membalas ucapan Gus Azka, karena ia benar-benar merasa sangat kesal dan marah menjadi satu. Saat ini perasaannya sudah seperti bubur ayam yang di aduk, bercampur menjadi satu.
"Maafin Abang ya, yang udah ingkari janji sama kia. Abang benar benar minta maaf, karena Abang sibuk di pesantren, jadi Abang lupa sama janji Abang ke kia. Abang beneran lupa kalau punya janji sama kia," tutur Gus Azka dengan sangat lembut dan sangat pelan agar Azkia tidak semakin marah kepadanya karena berbicara dengan nada yang emosi.
Azkia yang mendengar itu luluh, ia menjadi sangat tidak enak dengan abangnya yang sangat sibuk di pesantren, dan dia? Malah ngambek tidak jelas dan semakin membuat Gus Azka pusing.
Azkia tersenyum dan mengangguk. "Iya, kia maafin bang Azka," ucap azkia pada akhirnya membuat Gus Azka yang mendengar itu menghela nafas lega karena Azkia telah memaafkan dirinya.
"Alhamdulillah, terima kasih adik Abang yang cantik," ucap Gus Azka dan memeluk tubuh adiknya sambil mengelus kepala azkia dengan lembut.
"Sama sama Abang ganteng," balas Azkia sambil tersenyum tipis.
"Mau ikut Abang ke luar?" tanya Gus Azka kepada Azkia.
"Emangnya mau kemana?" Azkia balik bertanya kepada Gus Azka.
"Kemana aja sih, keliling aja." Azkia mengangguk.
"Mauu! Sekarang kan?"
"Bukan tahun depan," jawab Gus Azka asal membuat Azkia yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya.
"Ishh! Bang Azka!" ucap Azkia dengan memukul mukul lengan Gus Azka.
"Iya iya! Bercanda," ucap Gus Azka sambil terkekeh kecil.
"Yaudah ayoo berangkat!" seru Azkia dan langsung bangkit dari tempat tidur nya dan langsung berjalan pergi meninggalkan Gus Azka sendirian yang melongo melihat itu.
"Siapa yang ngajak, siapa yang di tinggal," gumam Gus Azka dan berjalan menyusul Azkia.
***
Setelah selesai mengajak Azkia ke Gramedia, sekarang Gus Azka sedang berada di pesantren. Sedangkan Azkia sedang berada di ndalem untuk membantu umi Zainab memasak untuk makan siang.
Delisa yang kebetulan sedang lewat dan tak sengaja melihat ke arah Gus Azka langsung saja berjalan menghampirinya.
"Assalamualaikum! Gus Azka," ucap Delisa tepat di hadapan Gus Azka.
Waalaikumsalam," jawab Gus Azka sambil menundukkan kepalanya untuk menjaga pandangan.
"Gus Azka di lihat lihat makin ganteng ya?" ucap Delisa membuat Gus Azka yang mendengar itu menggeleng.
"Ada ada aja." Delisa masih saja setia memandang wajah Gus Azka yang tampan.
"Tapi sayang," ucap Delisa membuat Gus Azka yang mendengar itu mengerutkan keningnya.
"Sayang kenapa?" tanya Gus Azka sambil mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan Delisa yang mendengar itu tersenyum puas.
"Iya sayang?" Gus Azka yang mendengar itu terkejut.
"Astaghfirullah!"
"Hehe, santai aja Gus. Saya itu sukanya sama berondong! Karena lebih menggoda," ucap Delisa membayangkan wajah pria tampan yang ada di dalam khayalan nya.
"Jangan pernah memikirkan lelaki yang bukan mahram kamu."
"Afwan Gus."
Melihat Gus Azka yang akan pergi Delisa mengucapkan sesuatu membuat Gus Azka yang mendengar itu menghentikan langkahnya.
"Saya itu nggak suka sama yang lebih tua, lebih suka berondong, sama blasteran! Tapi kalau Gus Azka yang lebih tua, mah gas aja!"
"Yang lokal lokal aja!!" teriak Delisa. Setelah berteriak Delisa pergi begitu saja.
'Kamu emang berbeda Ning delisa.' batin Gus Azka sambil tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.
****
Assalamualaikum!! Akuu update nihh jangan lupa vote sama komen yang banyakkk prenn 😉
Tandai jika ada typo 💐
See you next chapter 🤍

KAMU SEDANG MEMBACA
love in silence
Spiritual[Shaqueel cinta di gerbang pesantren] 👀Di larang untuk plagiat cerita ini!! Karena sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha melihat.. Muhammad Azka as Siddiq. seorang Gus muda yang yang memiliki wajah yang tampan dan memiliki senyuman yang mani...