10 [ Jebol 🔞 ]

88 6 0
                                    

HAPPY READING!

"Eh.. aku udah dijemput! Deluan ya!"

Azalea berlari menuju mobil sedan berwarna putih, ternyata ia dijemput oleh ayahnya.

Sekarang tinggal seorang pemuda dengan wajah datar dan temannya yang sama pula sambil memakan ice cream masing masing yang tak lain Zander dan Deon.

Semuanya sudah pada pulang karena waktu menunjukan pukul 19.00, menjelang malam. Tadinya mereka tinggal bertiga, tapi ternyata Azalea juga sudah dijemput.

Jadi tersisa Zander dan Deon yang manggut manggut sambil melambai ke arah Azalea yang sudah masuk ke mobil dan mobil tersebut juga mulai hilang dari pandangan mereka.

Zander menatap Deon yang berdiri disampingnya, ia terlihat sibuk dengan dunianya sendiri untuk menghabiskan ice cream rasa coklat itu.

"Kau sangat suka coklat, ya?"

Pertanyaan Zander hanya dijawab dengan anggukan ringan oleh Deon, ia masih sibuk menjilat dan menggigit kecil ice creamnya.

"Mau lagi?"

Kali ini Zander bertanya dengan hasil jawaban gelengan dari Deon. Deon langsung menatap Zander disampingnya dengan wajah datar.

"Kau pulangnya gimana?"

Sekarang Deon yang bertanya kepada Zander yang juga sibuk memakan ice creamnya, tapi tatapannya masih tertuju pada Deon yang kembali menjilat ice creamnya.

"Motor ku di parkiran resto.. ingin ku antar pulang?"

Zander melihat ada noda ice cream di ujung bibir Deon yang terlihat jelas. Sambil menunggu jawaban Deon, tangan Zander terangkat dan menyeka noda itu.

Deon tersontak dan langsung melirik pergerakan tangan Zander pada ujung bibirnya.

"Ah tidak usah.. ehm.. boleh kah aku meminjam po-"

Tinn! Tinn!

Perkataan Deon terpotong dengan tangan Zander yang masih diambang sudut bibir Deon, saat terdengar suara klakson dari mobil hitam yang tak lain tak bukan persis seperti mobil Brivan.

Deon menatap mobil itu lamat, begitu juga dengan Zander yang langsung menjauhkan tangannya dari wajah Deon sambil menatap mobil hitam itu berhenti tepat didepan mereka.

Jendela mobil terbuka, Deon terkejut bukan main. Ia fikir supir Brivan yang mengendarai mobil itu dan hendak menjemputnya.

Tapi Deon melihat Brivan dengan wajah datar dan tatapan sinisnya tepat kearah Deon.

Deon bergidik ngeri melihatnya, tanpa fikir panjang ia menepuk pundak Zander yang masih bengong karena kebingungan.

"Maaf, Zander.. ternyata aku dijemput.. aku deluan ya, terimakasih untuk ice cream nya.."

Deon tersenyum kepada Zander sambil berlari kecil ke arah mobil. Zander yang mendengar itu hanya mengangguk sambil melambaikan tangan kirinya karena tangan kanannya masih memegang ice cream.

"Hati hati, Deon.."

Deon melirik Zander dengan tersenyum sebelum benar benar masuk kedalam mobil tepat dikursi penumpang samping supir, karena yang mengendarai Brivan.

Deon dapat melihat Zander yang masih diam ditempatnya sambil terus melihat ke arah mobil yang ia naiki semakin menjauh dari toko ice cream itu. Sekarang Deon sudah tidak dapat melihat Zander.

BUT I LOVE YOU SOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang