05 [ Menurutlah 🔞 ]

101 7 0
                                    

HAPPY READING!

"GAK! GAK MAU! PERGI KAU!"

Deon kembali memberontak, bahkan ia menahan kedua tangan Brivan yang ingin melakukan hal aneh lain kepadanya.

Brivan menatap datar Deon yang terus berusaha untuk bebas. Ia menarik diri untuk melepaskan pegangan tangan Deon pada tangannya.

Setelah itu, Brivan langsung mencengkram kedua sisi wajah Deon sangat kuat. Kali ini Deon benar benar tak tahan dengan rasa sakit diwajahnya yang sudah penuh luka itu.

"A-akh! Lepas!" Deon ikut mencengkram lengan Brivan yang sedang mencengkram wajahnya.

Brivan mendekatkan wajahnya dengan wajah Deon yang sudah terlihat berkeringat dikeningnya, entah karena takut atau semacamnya.

Brivan kembali mencium, bahkan melumat bibir bengkak Deon. Sedangkan Deon hanya bisa pasrah dengan wajah kesalnya.

Brivan melepaskan tautannya dan beralih menuju leher Deon yang tertutup dengan kalung anjing itu. Deon merinding merasakan benda kenyal menyentuh kulit tubuhnya.

"B-brengsek.."

Brivan tak peduli dengan umpatan yang diucapkan Deon. Ia menarik sedikit kalung anjing yang dikenakan Deon dan langsung menggigit leher Deon seperti memberikan tanda disana.

Deon terkejut dan langsung mendorong kepala Brivan dengan kuat. Wajah Deon juga terus mengkerut kesal, namun juga terlihat memerah entah karena malu atau benar benar marah.

"Sakit, sialan!"

Brivan sekali lagi tak peduli dan terus melakukan aksi mencumbui tubuh Deon yang masih mengenakan kemeja kebesaran tapi sudah terbuka.

Brivan menghirup setiap inci tubuh Deon, membuat Deon sesekali mengerang merasakan geli sebelum ia terkejut lagi karena merasakan sesuatu yang aneh pada dada kanan nya.

"A-ahh.. eung.."

Deon tak percaya dengan apa yang ia rasakan, sungguh aneh rasanya. Deon memalingkan wajahnya dan menutup wajah sekaligus mulutnya yang barusan mengeluarkan suara erotis.

Brivan terus bermain dengan nipple Deon yang sudah mengeras dan berwarna pink itu. Bahkan ia langsung tau jika itu bagian sensitive Deon.

Brivan menjilat, menggigit dan tangan kiri nya yang tak diam saja ikut memainkan nipple dada kiri Deon.

"Enh.. a-aneh.. ber-.. henti.."

Deon sebenarnya sangat terkejut dengan dirinya yang tiba tiba seperti ini. Ia ingin mendorong Brivan yang bermain dengan kedua bongkahan yang tak terlalu besar milik Deon itu.

Namun ia tidak bisa, ia jadi merasa lemah untuk melakukan perlawanan. Apa mungkin ia juga terangsang dengan permainan Brivan?

Sepertinya benar, Deon dapat merasakan bagian bawahnya yang membuatnya sesak. Deon tak percaya jika miliknya bisa tegang karena bermain dengan pria.

BUT I LOVE YOU SOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang