02 [ Hutang ]

86 6 0
                                    

HAPPY READING!

"Kenapa kau sangat berani melawannya?"

Sekarang, tepatnya Melvin berada di UKS menemani sang adik kelas atau juniornya yang sedang terbaring lemah akibat perlakuan sahabatnya.

"Karena aku sering melihat medsos ku.."

Melvin mengernyit bingung dengan jawaban adik kelasnya itu.

"Maksudnya?"

"Senior bisa lihat sendiri.. itu sudah tersebar kemana mana loh.."

Sekali lagi, Melvin menatap adik kelasnya tak percaya dan penuh kebingungan. Tapi mungkin dia harus melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Ya baiklah.. kau istirahat saja disini.."

Begitu selesai, Melvin pergi keluar dari UKS dan memilih untuk menyusul sahabatnya yang masih berada diruang BK.

Melvin berjalan sambil berkutat pada ponselnya untuk memberitahu pada ketua kelasnya jika ia dan Deon akan sedikit terlambat masuk kelas karena suatu hal.

Setelahnya Melvin mencoba melihat medsos, sesuai dengan instruksi yang dikatakan sang adik kelasnya tadi.

"Memangnya ada apa sih?" Gumam Melvin sambil mencari sesuatu yang berhubungan dengan apa yang dikatakan sang junior di UKS tadi.

Namun, belum sempat Melvin mendapatkan berita tersebut. Ia melihat Deon yang keluar secara tiba tiba dari ruangan BK. Melvin melihatnya berlari entah kemana dan membuat dirinya dilanda kebingungan.

Tak lama kepergian Deon, seorang anak laki laki menyusul keluar. Ia adalah anak laki laki yang dibully oleh anak yang terkapar di UKS tadi.

Melvin menghampiri anak itu dengan wajah bingung yang terlihat sedikit panik mungkin.

"Apa yang terjadi?" Melvin dapat melihat wajah anak itu yang terlihat panik dan mungkin sedih, ia tak dapat menggambarkannya.

"Kejar dia, senior! Jangan biarkan dia melakukan hal yang tidak tidak!" Ucap adik kelasnya itu yang sempat Melvin lihat di nametagnya, Nino Aldebaran Brughman.

Melvin tak fikir panjang dan tak ingin bertanya lebih. Mungkin mengejar Deon adalah hal yang benar sekarang.

Ia tak tau apa apa, tapi perkataan adik kelasnya membuatnya berfikir bahwa Deon sedang tidak baik baik saja.

Melvin melihat Deon di parkiran sekolah, apa yang dia lakukan? Kemana dia akan pergi?

"Deon! Kau mau kemana?!" Teriak Melvin sambil berlari mendekat ke arah Deon yang sudah hendak berjalan pergi dari pekarangan sekolah.

Deon sudah tak peduli dengan siapapun yang melihatnya dan apa yang ia dengar. Sekarang Deon merasa tak terkendali, bingung dan pusing melandanya.

"Deon! Tunggu!" Melvin berhasil menghentikan Deon sebelum ia benar benar pergi dengan mogenya.

"Kau mau kemana, bodoh?"

BUT I LOVE YOU SOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang