Part 8

2.5K 146 4
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote jangan jadi sider

Tandai kalau ada typo

Happy reading

***

"Kamu ngecewain mama Bian" ucap Elena ia merangkul Seline dan membawanya ke kamar.

Bian terdiam cowok itu menatap mamanya yang berjalan melewatinya. Ia akui ia salah karena selalu membela Annie.

"Arrghh, brengsek" teriak Bian sambil mengacak-acak rambutnya.

Cowok itu segera mengambil kunci motornya dan pergi untuk menenangkan dirinya.

Bian mengendarai motor sport nya dengan ugal-ugalan pergi menuju ke Club.

Sesampainya disana ia segera masuk ke tempat haram tersebut. Begitu masuk ia disambut dentuman musik yang kencang dan banyak para wanita yang berpakaian minim sedang asik berjoget bersama para pria.

Bian menghampiri meja dan memesan Vodka. Seorang bartender pun membuatkan minuman, Bian minuman itu hingga tandas dan meminta dibuatkan lagi.

Bartender itu pun membuatkan lagi. Bian meminum minuman itu hingga mabuk.

"Lagi" ucap Bian untuk kesekian kalinya

Bartender itu melihat Bian yang sudah mabuk. Pria itu pun pergi untuk membuat minuman untuk orang lain.

Bian berjalan sempoyongan menuju motornya ia pun mengambil ponselnya dan menelpon nomor seseorang.

"Sa je-mput g-gue" ucap Bian saat Aksa mengangkat telponnya

"Lo mabuk lagi" diseberang sana Aksa langsung paham Bian pasti mabuk. Aksa mencak-mencak ada masalah apa lagi bocah itu hingga mabuk.

Bian hanya diam kepalanya terasa seperti berputar-putar.

"Otw" ujar Aksa sambil mematikan sambungan telepon ia sudah hapal dengan kelakuan Bian. Biasanya cowok itu mabuk karena ada masalah dirumahnya.

30 menit kemudian...

Aksa sampai disalah satu Club ia melihat Bian yang sudah terduduk di luar.

"Yan cepet naik ke mobil gue" kata Aksa

Bian yang setengah sadar pun berjalan sempoyongan, Aksa membawa Bian masuk ke mobilnya.

"Bisanya nyusahin ini Dugong" kata Aksa melihat Bian tertidur di mobilnya.

Ia pun membawa Bian ke apartemen nya tidak mungkin ia mengantar Bian kerumah cowok itu saat mabuk begini.

***

Disebuah apartemen yang mewah seorang cowok sedang tertidur dengan pulasnya.

"Yan bangun" ucap Aksa sambil menggoyangkan lengan Bian.

Bian cowok itu masih tertidur.

Aksa menghela nafas Bian itu kebo, ia berjalan ke kamar mandi, mengambil gayung berisi air.

Byur

"Arrgh hujan! Hujan!" teriak Bian panik saat merasakan wajahnya basah.

"Bangun juga Lo pea" ujar Aksa kesal

"Sa lo kok nyiram gue!" kata Bian tak terima ia melihat Aksa memegang sebuah gayung.

"Lo sih kebo! Yaudah gue siram aja"

Bian hanya mendelik.

"Kenapa lo mabuk-mabukan lagi Yan" lanjut Aksa

"Gue lagi ada masalah keluarga Sa" jawab Bian cowok itu menghela nafasnya.

"Kalau ada Lo butuh bantuan bilang sama gue" kata Aksa Bian tidak menceritakan masalahnya mungkin ada alasan dibalik itu.

"Yoi, gue mandi dulu" Bian bergegas ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian ia menghampiri Aksa hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Sa gue pinjem baju sekolah Lo"

"Ada dilemari ambil aja" kata Aksa

Bian pun membuka lemari Aksa dan melihat ada beberapa baju sekolah Aksa ia mengambil bajunya dan segera memakainya.

***

Tbc

Hai aku mau bilang kalau mulai dari part 8 dan seterusnya bakal pendek partnya.

Transmigrasi Seline Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang