Part 5

2.7K 182 0
                                    

Sebelum baca vote dulu atuh jangan jadi sider

Happy reading

***

Seline mengerjabkan matanya entah sudah berapa lama ia tertidur di dalam kelas. Melihat ke samping terlihat Adelio yang masih memejamkan matanya.

'Lagi tidur aja tetep ganteng' batin Seline

Seline memutuskan pergi ke kantin perutnya sudah mulai berbunyi.

Gadis itu melihat Samuel bergandengan dengan seorang gadis cantik berambut panjang dengan bando dikepalanya. Dibelakang mereka berdua kelima teman Samuel termasuk kakaknya Bian tampak berjalan bersama.

Gadis yang digandeng Samuel itu Annie Marelyn sang protagonis wanita.

"Seline" sapa Annie sambil tersenyum

Seline hanya mendengus lalu berjalan melewati mereka.

Annie gadis itu terdiam biasanya saat melihatnya bersama Samuel, Seline akan marah dan menyakitinya.

'apalagi yang Lo buat Seline'
batin Bian melihat adiknya yang biasanya mengejar Samuel kini terlihat seperti menghindari Samuel.

"Apanih?! Seline ngelewatin Samuel wow" ujar Bagas, Seline yang selalu menempeli Samuel berubah jadi menghindari Samuel.

'Lo mau bertingkah jauhin gue juga gak bakalan bikin gue jadi suka sama Lo Seline' batin Samuel tidak mungkinkan seseorang bisa berubah secepat itu dalam waktu beberapa hari, apalagi selama setahun ini Seline selalu mengejar dirinya. Tak peduli meski ia sudah menyakiti fisik dan hatinya. Seline tetap mencintainya.

***

Samuel pergi mencari Seline sementara Annie dan kelima teman cowok nya ia suruh lebih dulu ke kelas. Ia akan menyusul nanti cowok itu harus menemui Seline.

Seline akhirnya sampai di kantin ia memesan batagor dan es teh. Gadis itu membawa nampannya ke meja diujung dan menyantap makanannya. Suasana kantin sepi karena ini sudah jam masuk.

"Seline apapun tingkah Lo gak akan ngerubah perasaan gue jadi cinta sama lo" Samuel menghampiri Seline.

Seline yang tengah makanpun merasa makanannya mendadak terasa hambar.

"Dih Pede banget Lo, gue udah gak cinta lagi sama Lo Samuel, gue muak banget sama lo" Seline benar-benar kesal setengah mati.

"Heh, gue gak akan tertipu sama lo Seline" tukas Samuel meremehkan.

"Samuel setelah Lo dorong gue dari tangga rasa cinta gue sama Lo udah gak ada, gue gak akan ngejar Lo lagi, sekarang terserah Lo mau ngapain sama cewek Lo itu. Gue gak akan ngehalangin cinta kalian berdua lagi" kata Seline memandang kearah Samuel dengan tatapan penuh kebencian.

Samuel tertegun cowok itu melihat Seline yang selalu memandangnya dengan tatapan memuja berubah memandangnya dengan sorot mata benci.

"Lo tuh gak ada hati Samuel! Lo celakain gue, dan tiba-tiba datengin gue datengin gue gini tanpa ada rasa bersalah sama sekali, mikir dong gimana perasaan gue" ujar Seline dengan marah.

Seline berusaha mengontrol emosinya entah kenapa dadanya terasa sesak dan air matanya mengalir tanpa bisa dicegah. Apa ini perasaan Seline asli beginikah rasanya saat orang yg kita cintai malah menyakiti dan membela cewek lain. Ternyata sesakit ini ya rasanya.

Samuel terdiam melihat Seline yang menangis didepannya. Tak peduli berapapun ia menyakiti Seline gadis itu akan tetap tersenyum kepadanya seolah baik-baik saja.

Tapi hari ini pertama kalinya ia melihat Seline menangis. Sesuatu didalam dadanya terasa aneh.

"Itu salah Lo sendiri! Lo mau celakain Annie, Lo mau dorong dia dari tangga" bantah Samuel tak terima.

Plak

Tangan Seline mendarat di pipi Samuel. Cowok di depannya ini benar-benar tak tau malu sudah salah malah menyangkal.

Bugh

Seline memberikan bogeman mentah ke pipi Samuel.

"Brengsek" umpat Seline

Samuel tak menyangka Seline akan menampar dan meninju wajahnya. Urat-urat lehernya mulai menonjol dan rahangnya mengeras menandakan cowok itu marah.

Cowok itu mengangkat tangan nya saat ingin menampar Seline, sebuah lengan tiba-tiba menahan tangannya.

Sementara Seline menutup matanya saat melihat Samuel akan menampar wajah nya. Tapi beberapa saat kemudian ia tidak merasakan apa-apa ia membuka matanya perlahan.

Gadis itu melihat tangan Samuel terangkat diudara ditahan oleh tangan Adelio.

Kenapa cowok itu bisa berada disini.

"Jangan ikut campur lo! Ini urusan gue" sentak Samuel melepaskan tangannya dari Adelio.

"Berani lo nyakitin dia, habis lo ditangan gue, Lo cowok apaan main tangan sama cewek heh" ujar Adelio dengan dingin

Saat ia bangun dikelas ia tidak menemukan Seline cowok itu mencari Seline kemana-mana dan sampai dikantin. Ia melihat Seline berdebat dengan Samuel saat melihat Samuel ingin menampar Seline Adelio langsung menahannya.

"Dia tunangan gue! Lo bukan siapa-siapa. Ngapain Lo bela cewek kaya dia" kata Samuel melihat cowok lain membela Seline entah kenapa ada perasaan tidak rela dihatinya.

Bugh

Adelio menojok wajah Samuel dengan keras saking kerasnya cowok itu hampir limbung.

Samuel balas mebogem Adelio. Keduanya berkelahi dengan sengit.

Adelio cowok itu berhasil mengunci pergerakan Samuel dan menonjok perut Samuel berkali-kali.

Bugh Bugh Bugh

Samuel terkapar ia berusaha bangun.

"Ini buat Lo yang udah bikin Seline nangis" ujar sambil Adelio memukul wajah Samuel

Samuel bangkit dan memukul balas Adelio.

"Ada apa ini" suara seorang guru membuat kedua cowok yang sedang berkelahi itu berhenti.

"Samuel! Adelio! Kenapa kalian berkelahi" ujar guru tersebut yang diketahui bernama pak Beni. Pak Beni memandang kearah Seline.

Wajah kedua cowok itu babak belur, Samuel lebih parah wajah cowok itu berdarah.

"Kalian bertiga ikut bapak keruang BK" ujar Pak Beni.

Mereka bertiga pun memasuki ruang BK. Pak Beni menatap mereka dengan tajam.

"Jadi kenapa kalian berkelahi" tanya Pak Beni

Adelio dan Samuel sama-sama memilih bungkam. Keduanya tidak bersuara karena tidak mungkin mereka berdua bilang bahwa mereka berkelahi karena Seline.

"Kalau ditanya tuh Jawab!" bentak pak Beni sambil menatap Adelio dan Samuel. Bisa-bisa darah tingginya naik mengurusi kedua muridnya ini.

Pak Beni beralih menatap Seline

"Seline bisa kamu jelaskan kenapa mereka berdua bertengkar?" Tanya pak Beni.

Seline bingung ingin menjawab apa ia tidak ingin bilang bahwa mereka berkelahi karena dirinya. Sampai suara Adelio terdengar

"Saya berantem sama Samuel karena urusan pribadi gak ada hubungannya sama Seline" ujar Adelio ayahnya adalah pemilik sekolah ini tapi itu tak membuat dirinya berlaku seenaknya.

"Urusan pribadi apa" tanya pak Beni

"Gak penting itu pak, jadi hukuman kita ini apa" kata Adelio.

Kepala pak Beni mendadak pening Adelio ini sebelumnya tidak pernah terlibat pertengkaran. Adelio cowok itu merupakan murid pintar dengan segudang prestasi yang diraihnya.

"Kalian berdua diskors dua hari, dan Seline kamu silahkan kembali ke kelas" kata Pak Beni

Mereka bertiga pun mengangguk dan langsung keluar.

Samuel pergi ke kelasnya

***

Tbc

Transmigrasi Seline Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang