17

1.6K 178 38
                                    

SELAMAT SORE DUNIAAAAAAAA, SIAPA YANG BAHAGIA HARI INIIIII?!!!

INI ADALAH HADIAH BUAT KALIAN YANG SUDAH BAHAGIA DIHARI INI, SELAMAT MENIKMATIIII🤟 bagi yang belum bahagia jangan menyerah yaaaa, banyak bahagia dilain hari yang menunggu, ayo terus semangat, galau gapapa tapi jangan setiap hari okeiiiii💗




Sekarang diruang santai dirumah Mikael sudah banyak toples toples kaca berisikan cemilan. Memang biasanya harsya mengisi beberapa toples kaca tersebut dengan kue kue kering bikinannya, tapi kali ini hampir semua toples memiliki isi kue yang berbeda beda.

Semua itu karena ulah harsya dan sang nyonya besar munaf, yang membuat berbagai cemilan karena begitu banyak resep yang ingin dicoba, tapi tak pernah bisa tersampaikan.

"nyonya, kayanya ini udah kebanyakan deh." ucap harsya setelah sadar hampir ada 10 toples kue kering hasil buatan tangan kedua orang ini.

seperti akan menyambut hari raya, batin harsya. Omong omong soal hari raya, harsya rasa sudah lama sekali dia tidak merayakan nya bersama keluarga nya yang lengkap. Selama hari raya harsya hanya akan merayakannya dengan hana, memasak sayur sop dan kue bolu sebagai perayaan.

"iyayah, eumm tapi gapapa donggg biar makin rame meja makannya si Mike." sahut Theresa sambil tersenyum gemas menatap kue kue kering hasil kerja kerasnya bersama harsya hampir seharian.

"tapi takutnya engga di makan nyah, malah mubazir." ucap harsya lagi menatap toples toples lalu beralih menatap theresa, "juga bahan bahan kuenya udah mau abis, mending besok besok lagi aja gimana nyah?" ucapan harsya berlanjut berusaha meyakinkan Theresa, sebenarnya harsya juga sudah merasakan lelah, terus dia juga udah terlalu lama menitipkan helena pada maya, rasanya tak nyaman.

"iyayah, yaudah deh kapan kapan kita buat lagi ya harsyaaaa, aduh seneng deh punya temen baking giniii, anak anak saya tuh mana mau diajakin ginian, apa lagi jovian tuh ogah banget dia dimintain tolong, andai aja kamu anak saya duh seneng nyaaa saya." ucap Theresa sambil menyimpan telapak tangan pada pipi, dengan senyum cerah bahagia bukan main rasanya punya teman masak didapur.

Harsya terkekeh kecil, "kalo memang nyonya pengen baking baking lagi bisa sama sama harsya kok nyah, harsya usahain bisa deh buat bantuin nyonya baking baking kue gini, kebetulan harsya juga suka buat buat kue." sahutnya dengan senyum manis.

Tangan Theresa dengan cepat menyentuh pipi harsya, "duhhh gemes nya kamuuu, jadi anak saya aja ya harsyaaa."

"boleh kokkk hehe."

tanpa harsya tahu bahwa ada makna terselubung dari ucapan Theresa, yang membuat Theresa senang saat mendengar jawaban harsya yang terdengar begitu polos.

"hihi, senengnya deh saya kalo punya anak kaya kamu gini." ucap theresa sambil tertawa dengan anggun. orang kaya benar benar dilevel yang berbeda ya, tertawa saja mereka masih terasa aura kayanya.

sedang harsya hanya ikut tersenyum senang, selama sang nyonya bos senang, harsya juga tentu ikut senang dong, apalagi sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

.
.
.

Hana baru saja pulang menggunakan supir jemputan jam sudah menunjukan pukul 4sore, sedangkan nyonya besar keluarga munaf masih berada dikediaman sang anak sulung sambil menonton televisi dengan beberapa toples tersaji dimeja.

dibawah, tepatnya di karpet berbulu didekat sofa dimana nyonya besar munaf ini duduk terdapat Helena yang duduk sambil memeluk satu toples plastik yang tentunya berisikan salah satu cookies buatan harsya dan theresa tadi.

"abanggggg" seruan suara hana dari pintu depan membuat theresa menoleh, siapa yang datang dalam hatinya.

"Hana pulanggg" lagi, suara itu terdengar kini menyebut dirinya sebagai hana.

little guard -MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang