Bab 2: Saat-Saat berharga

567 60 0
                                    

Malam itu, Khalifah dan Fabiola memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran tepi pantai. Angin laut yang sepoi-sepoi membawa aroma asin yang menyegarkan. Mereka duduk di meja yang menghadap ke laut, ditemani oleh cahaya lilin yang menerangi wajah mereka dengan lembut.

"Kamu ingat gak saat kita pertama kali ketemu di akpol?" tanya Fabiola sambil tersenyum.

"Ingat dong. Waktu itu kamu lagi kebingungan cari ruangan kelas, dan aku nunjukkin kamu jalan. Sejak saat itu, kita hampir selalu bersama," jawab Khalifah sambil tertawa kecil.

Mereka berbincang hingga larut malam, membicarakan kenangan dan harapan mereka. Khalifah merasakan kehangatan yang sama seperti dulu, namun kini ada sesuatu yang lebih dalam di antara mereka. Fabiola juga merasakan hal yang sama, tetapi ia masih ragu untuk mengungkapkannya.

Di tengah malam yang tenang, Khalifah meraih tangan Fabiola. "Fabiola, aku merasa ada sesuatu yang lebih dari sekedar persahabatan di antara kita. Aku belum tahu apa itu, tapi aku ingin kita tetap dekat, apapun yang terjadi."

Fabiola mengangguk pelan, merasakan kehangatan di hatinya. "Aku juga merasa begitu, Khalifah. Aku harap kita bisa terus bersama, meski jarak memisahkan kita."

Lalu mereka pun saling tersenyum seperti memberikan harapan terbuka.

Misi dan Cinta 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang