Hari-hari berlalu dengan cepat. Khalifah dan Fabiola semakin dekat, meski jarak seringkali memisahkan mereka. Setiap kali mereka bertemu, Khalifah selalu berusaha memberikan harapan dan keyakinan pada Fabiola.
Pada suatu malam, setelah seharian menjalani tugas yang berat, mereka duduk bersama di sebuah kafe, menikmati angin malam yang sejuk. Khalifah memandang Fabiola dengan tulus dan penuh dengan kasih sayang.
"Fab, aku tahu kita memiliki banyak rintangan. Tapi aku yakin kita bisa melalui semuanya. Aku pengen kita terus selalu bersama, apapun yang terjadi," kata Khalifah, suaranya penuh keyakinan.
Fabiola menatap Khalifah, merasa haru dengan kata-katanya. "Aku juga pengen kita terus bersama, Khal. Kamu adalah bagian yang penting didalam hidupku."
Di bawah langit malam yang penuh bintang, mereka berdua berjanji untuk terus mendukung satu sama lain, apapun yang akan terjadi. Meski banyak rintangan yang harus dihadapi, mereka yakin bahwa cinta dan persahabatan mereka cukup kuat untuk menghadapinya.
Namun, takdir memiliki rencana lain. Patricia, kekasih Khalifah, kembali dengan tekad yang kuat untuk menikah dengannya. Patricia adalah seseorang yang selalu membawa sedikit keberuntungan dalam hidup Khalifah, tapi kali ini ia datang dengan niat yang lebih serius.
"Fab, aku pengen kamu tahu bahwa meskipun ada banyak hal yang berubah, perasaanku padamu tetap sama. Aku gak pengen ada yang berubah sedikit pun di antara kita," kata Khalifah setelah menerima kabar dari Patricia.
Fabiola menatapnya dengan penuh pengertian. "Aku ngerti kok, Khal. Kita akan melalui semua ini selalu bersama. Aku percaya kok ke kamu."
Dengan harapan dan keyakinan, mereka melanjutkan hidup mereka, dan menghadapi setiap tantangan yang akan datang. Namun, dengan kehadiran Patricia, hubungan antara Khalifah dan Fabiola sedikit renggang. Mereka diuji dengan cara yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi dan Cinta 2 (END)
FanfictionHidup sebagai perwira polisi membawa tantangan baru bagi Khalifah dan Fabiola. Dengan tanggung jawab besar di pundak mereka dan jarak yang memisahkan, perasaan yang dulu terpendam kini diuji oleh kenyataan hidup. Di tengah tugas dan pengabdian, cint...