Bab 8: Hati yang Terluka Dibawah Bintang

555 57 28
                                    

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan pernikahan Khalifah dan Patricia semakin mendekat. Fabiola merasakan sedikit kepedihan yang mendalam di hatinya, tetapi ia berusaha tetap tegar dan melupakan semua ini. Ia tahu bahwa cinta tidak selalu berjalan sesuai harapan, dan ia harus menerima semua kenyataan ini dengan keikhlasan.

Di malam sebelum pernikahan, Khalifah dan Fabiola bertemu untuk terakhir kalinya sebagai teman dekat. Mereka duduk di tepi pantai seperti biasanya, di bawah langit yang penuh bintang. Suara debur ombak yang tenang menemani keheningan mereka.

"Khal, aku tahu kok kalo kamu harus mengambil keputusan yang terlalu sulit. Aku menghargai dan menghormati itu kok, dan aku berharap kamu bahagia sampai akhir hayat nanti," kata Fabiola dengan suara bergetar dan bibir bawahnya yang menonjol keluar.

Khalifah merasakan kesedihan yang sangat mendalam. "Fab, aku juga sangat menghargai dukunganmu itu kok. Kamu adalah orang yang sangat berarti bagiku. Aku harap kita tetap bisa bersahabat, meski keadaan ini harus berubah."

Fabiola mengangguk, air mata pun mulai mengalir di pipinya. "Aku akan selalu ngedukung kamu kok, Khal. Kamu adalah bagian yang paling penting sekali didalam hidupku ini." Lalu mereka pun berpelukan untuk terakhir kalinya.

Malam itu, di bawah langit malam yang penuh bintang dan bulan, mereka berdua berjanji untuk tetap mendukung satu sama lain, apapun yang akan terjadi. Meski perasaan mereka tergantung, mereka tahu bahwa persahabatan mereka cukup kuat untuk menghadapi semua ini.

Lalu, khalifah mengantarkan fabiola pulang kerumah nya untuk terakhir kali nya. Di sepanjang jalan lagu favorite mereka berdua yaitu 'hadapi berdua' menemani perjalanan terakhir mereka.

"Makasih ya khal udah mau nganterin pulang." Kata fabiola dengan suara gemetar, tetapi ia masih sempat tersenyum. "Iyaa sama-sama fab, aku pulang dulu yaa." Kata khalifah dari dalam mobil, "iyaa khal" lalu fabiola melambaikan tangan untuk terakhir kalinya ke khalifah.

Saat fabiola hendak memasuki rumahnya, air mata mulai mengalir di pipi nya, lalu ia mengusapnya secara perlahan. Saat ia memasuki rumahnya terdapat sebuah foto yang ada di meja ruang tamu nya yaitu foto fabiola dan khalifah, fabiola pun mengambil foto itu dan menatap foto itu. "Andai waktu bisa diputar kembali pasti aku udah ngomong yang sejujurnya." Kata fabiola sambil tersenyum dengan matanya yang basah.

Ia pun segera mengumpulkan barang-barang yang pernah diberikan oleh khalifah, setelah terkumpul semua ia memasukkannya ke dalam boks. "Terima kasih khalifah." Kata fabiola.

Lalu fabiola bergegas mengambil handphone nya, ia membuka galeri lalu menghapus seluruh foto ia bersama khalifah maupun foto khalifah saja. "Aku harap rasa ini sampai disini saja."

(Pelish jangan serbu author, masih ada kok 4 bab lagi 😥)

Misi dan Cinta 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang