Waktu berlalu, dan Khalifah semakin sibuk dengan tugas-tugasnya di Jakarta. Begitu pula dengan Fabiola di Medan. Namun, mereka tetap menjaga komunikasi, meski hanya lewat pesan singkat dan panggilan telepon. Khalifah selalu mencoba memberikan harapan pada Fabiola, meski kadang ia sendiri merasa ragu.
Suatu hari, Khalifah menerima kabar bahwa ia akan ditugaskan ke Medan untuk sebuah operasi khusus. Ia segera menghubungi Fabiola, merasa senang bisa bertemu lagi.
"Fab, aku akan ke Medan minggu depan. Ada operasi khusus di sana," kata Khalifah dengan semangat.
"Benerannn? Aku senang banget dengarnyaaa. Kita bisa ketemu lagi deh," jawab Fabiola dengan riang.
Ketika Khalifah tiba di Medan, Fabiola menjemputnya di bandara. Mereka menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita dan saling memberikan dukungan. Khalifah merasa bahwa ia harus memberikan lebih banyak harapan pada Fabiola, agar hubungan mereka tetap kuat.
"Fab, aku pengen kamu tahu kalo aku sering mendukungmu. Apapun yang akan terjadi, aku akan selalu ada untukmu," kata Khalifah sambil tersenyum tulus.
Fabiola tersenyum lebar, merasa hatinya hangat. "Aku juga, Khal. Kita akan selalu menghadapi semua ini sama-sama." Kata fabiola sambil tersenyum.
Di sela-sela tugasnya di Medan, Khalifah menyempatkan diri untuk bertemu dengan Fabiola di kafe maupun di taman. Mereka berjalan-jalan di taman kota, menikmati waktu bersama meski hanya sebentar. Di bawah naungan pepohonan yang rindang, mereka berbicara tentang masa depan dan harapan-harapan mereka.
"Khal, kamu tahu kan, kalo aku serimg ngedukung kamu juga? Meskipun kita jarang bertemu, aku sering memikirkanmu dan mendoakan yang terbaik untukmu," kata Fabiola dengan tulus.
"Aku tahu kok Fab. Dan aku menghargai itu banget. Kita mungkin terpisah oleh jarak, tapi aku yakin kok kita bisa melalui semua ini bersama," jawab Khalifah, matanya berbinar-binar seperti penuh akan keyakinan.
Mereka duduk berdua di bangku taman, menikmati keheningan malam yang diselingi oleh suara gemericik air dari kolam di dekat mereka. Khalifah merasakan kedamaian setiap kali berada di dekat Fabiola, dan ia tahu bahwa perasaan ini lebih dari sekedar persahabatan.
"Fab, aku pengen kita selalu berdekatan, apapun yang akan terjadi. Aku pengen kita selalu saling mendukung dan menguatkan," kata Khalifah dengan lembut dan tulus.
Fabiola mengangguk, merasakan kehangatan di hatinya. "Aku juga pengen begitu, Khal. Kamu adalah bagian yang penting dalam hidupku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi dan Cinta 2 (END)
FanficHidup sebagai perwira polisi membawa tantangan baru bagi Khalifah dan Fabiola. Dengan tanggung jawab besar di pundak mereka dan jarak yang memisahkan, perasaan yang dulu terpendam kini diuji oleh kenyataan hidup. Di tengah tugas dan pengabdian, cint...