#16 Biru dan Lalu

4 1 0
                                        

"Weh kok bisa si Biru kabur ,apa maksut lu El!"

Se geng itu berkumpul sudah bersiap untuk mencari Biru ,saat pertengkaran keluarga tadi selesai dengan bogeman El ,Biru tak bisa di kejar .

El langsung memanggil geng nya meminta agar mereka menolong nya mencari Biru .

Saat ini beberapa orang panik termasuk El dan Daryan ,Biru menghilang tanpa membawa apa apa bahkan untuk memakai alas kaki saja tidak .

Jujur sebenarnya Biru di adopsi karna El yang meminta untuk menolong gadis yang menangis di makam ibunya siang dan malam memeluk makam ibu nya .

Lalu orang tua El mengadopsi Biru ,ekonomi keluarga El menurun karna jabatan ayah nya El yang di lengserkan ,dan El pun berhenti kuliah dan memilih bekerja perbengkelan .

Dan sekarang satu geng itu berpisah ,El dengan 2 orang teman nya menuju arah alun alun ,Daryan dan Alfin menuju ke arah rumah Biru dulu ,dan 2 lainnya mencari di beberapa tempat .

Dalam pencarian itu mereka terhubung di ponsel masing masing

"El di sekitaran masjid Demak ga ada weh !"

"Taman juga ga ada "

"Gw baru nyampe di rumah nya Biru rumah nya ke gembok !"

"Di alun alun juga ga ada njir! BIRU DEK LU DIMANA SIH ?"

El berpikir beberapa tempat yang mungkin di hampiri Biru ada 2 yang belum mereka cek

"WOI Daryan lu cari pemakaman umum di sana gw yakin si Biru di sana !"

"Yang bener cok !masak di kuburan"

"Udah cari aja dulu ,ntar gw nyusul ke sana"

Sedangkan Biru

"Ibuk ,Biru izin tidur disini yah"

Aku memeluk batu nisan itu ,mengingat sosok itu yang satu satu nya peduli dengan keadaan anak nya sekarang .

Aku tak tau lagi harus bagaimana aku menjalani ini ,aku kabur tanpa membawa apa apa ,bisa jadi gembel aku kalo kek gini .

Tapi jika aku tetap disitu aku yakin mereka akan menyadarkan ku kalau posisiku hanya seorang anak pungut.

Aku termenung ,dulu 2 hari aku disini karna bapak terus terusan mengusirku setelah ibuk tiada ,bapak tak menganggapku disini .

Bahkan papa juga seperti itu haha.

Lama kelamaan bendungan ku runtuh juga aku menangis kencang disana ,demi apa jam 11 malam aku menangis di kuburan ,apa ga saingan sama mbak kunti ?

Tapi aku tak lagi memiliki rumah

"Buk ....Biru mau ikut"

"Hweeeeeeeeeee"

Bayangin sendiri nangis nya gimana .

Aku meratapi diriku sendiri mengkasihani diriku sendiri ,mengapa orang orang bisa se bahagia itu ? Sedangkan Biru harus berjuang dulu untuk bahagia

Se benci itukah kau takdir sialan !

"KETEMU !"

aku menoleh ,Bang Daryan !

Biru Dan DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang