#29

1.2K 80 5
                                    


Happy Reading
>>>>>>>>>>>

Hari ini orang tua lian beserta teman temannya berkunjung secara bersamaan dikediamannya, entah memang sudah di rencanakan atau memang kebetulan di waktu yang sama

"Nan kenapa lu gak ikut ke bali?" Tama

"Heleh gak usah di tanya, pasti gak di ajak lah" sahut danil

Ya, nanti malam lian dan dinda akan melakukan perjalanan ke bali karna besok paginya lian ada urusan pekerjaan yang di tugaskan oleh papi david untuk lian

"Iya lah gak di ajak, ngapain juga ngajak nando, orang mbak dinda sama lian mau honymoon" kini novi yang ikut bersuara

"Betul itu, nando kan jomblo kalau di ajak ntar dia kasian ngeliat mbak dinda sama lian mesra mersaan" sambung syarla

"Dih ngaca bos, kek lu kaga jombo aja... eh iya, lu kan sekarang jadi simpenan suger deddy yak" timpal nando kesal

Plak

"Anj lo, sialan mulut lu kayak gak di sekolahin aja" umpat syarla lebih kesal menggeplak lengan nando

"Lah lu duluan yang ngatain gue" sahut nando membela diri

"Ya tapi lu ngatain gue nya berlegihan bego" terpancing sudah emosi syarla

"Dih jadi si paling tersakiti" ujar paul

"Gue bakar lu" gerutu syarla menatap tajam nando

"Udah gila ni cewe gue rasa" gumam nando yang masih terdengar oleh yang lainnya

Perdebatan yang semakin memanas itu hanya di pertontoni oleh teman temannya tanpa ada niatan untuk melerai kedua teman mereka itu... Sesekali mereka juga terkekeh melihat perdebatan yang sepertinya akan berlanjut sampai besok

"Mbak kedalam duluan, dimakan risolnya nya mumpung masih anget" ucap dinda berpamitan dari perkumpulan temn teman adik dan suaminya itu

"Kenapa sayang" ucap lian menatap dinya yang duduk di sampingnya

"Aku mau nemenin mami sama papi di dalam bang" jawab dinda

"Yasudah, aku di sini dulu nggak papa kan?" Tanya lian lagi

"Iya nggak papa, aku masuk yah" pamit dinda dan lian  menganggukkan kepalanya sambil memberikan senyuman pada sang istri, serta tak lupa mengecup punggung tangan dinda sekilas

"Kalian kalau ngumpul jangan membahas hal yang gak penting, gak ada paedah nya banget" celetuk dinda sambil berjalan meninggalkan yang lainnya di sana

Mendemgar dinda berbicara, syarla dan nando menjeda perdebatan mereka sementara, ingat sentara karna nanti akan mereka lanjutkan lagi ahahahaa

"Buset mbak dinda dari dulu gak berubah ya" ucap danil

"Maksud lu?" Sahut lian

"Masih cuek, omongannya juga pedes banget" jawab danil

"Hati hati, istri gue itu yang lu omongin" peringat lian

"Iya yak, tapi gue tetap kagum sama mbak dinda... Wanita hebat plus mandiri bangeeet" ucap qia

"Iya anjir sama gue juga sesuka itu sama pembawaan mbak dinda" sahut novi dan di susul anggukan oleh syarla dan qia

"Iya sih, bahkan kita semua sesuka itu sama mbak dinda walaupun sering di cuekin kalau kita main di rumah yang dulu tapi mbak dinda perhatiannya gak ada lawan" sambung tama ikut bersuara

Lian hanya tersenyum mendengar teman temannya yang memuji sang istri "seneng banget gue semua orang pada mengagumi istri gue, tapi gak tau aja kalian betapa manja dan cengengnya dia kalau lagi sama gue" monolog lian hanya di dalam hatinya saja

Mengejar Cinta Mbak DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang