#8

823 60 4
                                    


Happy Reading
>>>>>>>>>>>

Seusai makan siang dinda dan lian berpamitan untuk pergi jalan jalan menghabiskan waktu libur mereka

"Sayang kenapa diam aja?" Tanya lian yang menyadari kekasihnya hanya diam sedari tadi

"Nggak suka sama ramennya? Mau ke resto ramen yang biasa kamu makan aja?" Sambungnya

Ya tadi orang tua lian benar benar menghadirkan chaf khusus untuk memasakkan mereka ramen terbaik sehingga dinda tercengang merasakan racikan ramen yang luar biasa belum pernah ia dapatkan di restoran makanan jepan di jakarta

"Ngga aku suka kok sama ramennya, suka banget malah" sahut dinda

"Terus apa yang buat kamu jadi diem gini, marah karna aku tinggal mandi tadi?" Tanya lian lagi

"Nggak" sahut dinda

"Terus apa, bilang dong yang aku nggak tau salah aku dimana" lian

"Huuhf... kamu sadar nggak sih kalau orang tua kamu ngga setuju sama hubungan kita" kesal dinda

"Kamu merasakan itu dari sikap mami papi?"
Ucap lian lalu dia melipirkan mobilnya di pinggiran jalan yang aman untuk berhenti

Lian memposisikan tubuhnya untuk berhadap hadapan dengan dinda "Hey dengar aku yah... aku nggak perduli dengan hal seperti itu, gimanapun orang tua ku atau orang lain menghalangi hubungan kita, aku akan tetap sama kamu nggak akan aku lepas" ucap lian sambil mengelus jari jemari dinda

"Lian tapi hubungan kita ini salah... aku sudah punya kekasih dan orang tua kamu nggak merestui, lebih baik kita akhiri aja hubungan ini" ucap dinda

"Nggak akan, sekalipun kamu menikah dengan dia... aku nggak akan melepaskan kamu" sahut lian tegas

"Tap...."

Cup

Ucapan dinda terpotong karna bibirnya disambar oleh lian dengan kecupan dan di susul lumatan yang sangat lembut

"Eenghhh" lenguh dinda

Kini dinda malah terhanyut dengan permainan lian, ia menikmati permainan bibir dan lidah lian hingga tak sadar dinda menekan tengkuk leher lian agar memperdalam ciumannya

"Eummm ahhh" lenguh dinda ketika lian melepas pegutan bibir mereka

"Emmhh i love you" ucap lian diakhir permainannya

Tak ada balasan dari dinda karna ia sedang sibuk mengatur nafasnya yang terhengal hengal akibat ulah lian

"Salsa aku tau usia kamu diatas dari aku tapi karna kamu sudah jadi wanita ku, maka aku nggak akan panggil kamu dengan embel embel mbak lagi... jangan bilang aku gak sopan tapi ini sudah keharusan bagi aku" ucap lian

Kini lian kembali menjalankan mobilnya dengan sesekali mengecup punggung tangan dinda yang ada di genggamannya

********

Kini tiga bulan sudah berlalu setelah tertemuan dinda dengan orang tua lian dan selama tiga bulan ini juga lian selalu mengisi hari hari dinda

Hingga sudah seminggu dinda menerima dan benar benar menikmati hubungan terlarang mereka, dinda mulai nyaman atas perhatian dan perlakuan lian padanya... entah mengapa hati dinda terasa penuh jika bersama lian dan mulai tak pedulu dengan komitmen saling mengabari dengan lio kekasih pertamanya

Dulu dinda rasa lio lah laki laki yang paling perhatian dan pedulu padanya walaupun hanya melalui media sosial namun setelah kehadiran lian yang memberikan perhatian secara nyata untuk dinda, kini dinda merapa nyaman didekat lian

Mengejar Cinta Mbak DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang