#9

829 50 6
                                    


Happy Reading

"Sayaaang" teriak dinda ketika sudah memasuki apartemen lian karna ia mempunya akses apart itu

"Yaampun sayang ada apa, kok teriak teriak gitu" ucap rony yang keluar dari kamarnya

"Hehee aku mau beli sesuatu" ucap dinda cengengesan

"Beli apa?" Tanya lian

"Ini" dinda menunjukkan sebuat foto di handphone nya

"Emang berapa itu" tanya lian

"Sedikit mahal sih tapi aku pengen banget" sahut dinda

"Berapa? Biar aku tf nanti atau kita beli berdua aja?" Ucap lian

"Iiih ngga mau ah, aku mau ditemenin beli nya aja yang bayar tetap aku" sahut dinda menolak

"Sayang aku kan pacar kamu jadi nggak papa dong sesekali aku beliin, kamu selalu nolak kalau mau aku bayarin" keluh lian

"Bukan gitu sayang, tapi lebih baik kamu tabung aja uangnya, kan itu uang dari orang tua kamu" jawab dinda

"Oh kamu gak mau karna itu uang orang tua aku? Berarti aku harus kerja nih biar kamu mau aku bayarin" tanya lian

"Loh kok kerja, selesain dulu kuliah kamu" ujar dinda

"Bisa kok kuliah sambil kerja, nanti biar aku ikut papi aku kerja di perusahaannya" ucap lian

"Nanti kamu gak fokus loh kuliahnya, nanti aja yah kerjanya" bujuk salsa

"Nanti deh aku pikirin" sahut lian

"Ish kamu mah susah dibilangin" ambek dinda

"Sini deh peluk, aku kangen banget sama kamu dari kemaren gak ketemu" ucap lian

Walaupun sedang merajuk tapi dinda tetap mau menyambut pelukan lian dengan hangat hingga duduk ke sofa pun mereka enggan untuk melepas pelukannya... mungkin sekitar dua puluh menitan mereka menyalurkan kerinduan mereka dengan saling peluk dan diam

"Kamu udah sarapan belum?" Tanya lian setelah melepas dekapannya pada dinda

"Udah tadi sarapan lontong sayur" jawab dinda

"Loh tumben" heran lian pasalnya dinda sangat jarang mau sarapan makanan luar, dia pasti sarapan dengan masakannya sendiri

"Hehee iya tadi di bawain mas io lontong sayur jadi aku gak jadi masak deh" sahut dinda

"Dia kerumah kamu?"

"Iya ngajak sarapan bareng" sahut dinda

"Loh kok gitu, kan hari ini jatahnya sama aku kenapa kamu ketemu dia?" Kesal lian

"Ya aku gak tau sayang kalau mas io bakalan kerumah... masa aku usir sih"

"Nyebelin banget... gak mau tau berarti besok aku juga bisa ketemu kamu" ambek lian

"Ihhh jangan, nanti ketauan gimana?" larang dinda

"Ya kamu besok sama dia di rumah aja biar aku kesana alasannya main sama nando" sahut lian enteng

"Nggak mau ah, nanti kamu ganggu"

"Terserah kamu, bilang aja mau ketemu dia terus tiap hari" sindir lian

"Udah deh gak usah diperbesar gitu, cuma sarapan doang bentar tadi diperpanjang"  ucap dinda

"Hmmm" respon lian

Merasa jika lian bakal ngambek lama dinda pun beranjak dari duduknya di atas sofo berpindah duduk miring di pangkuan lian, lalu memeluk pria itu dengan kedua tangannya yang ia kalungkan di leher lian

Mengejar Cinta Mbak DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang