Untitled Part 6 - 10

47 3 0
                                    



Chapter 6


Tangga.

Sama seperti asrama yang merupakan satu kesatuan bangunan untuk setiap kelas, demikian pula gedung pengajaran.

Ini memiliki total tujuh lantai.

    

Lantai pertama adalah tempat Kelas D kelas 1 berada, dan lantai dua untuk siswa Kelas C.

Namun lantai tiga dan empat adalah laboratorium sains.

Kemudian lantai lima dan enam merupakan ruang kelas Kelas B dan Kelas A kelas satu.

Distribusi ini terlihat agak aneh.

' Ada empat kelas dalam satu kelas, tapi kenapa dipisahkan oleh laboratorium sains di tengahnya?' Namun jika Anda memahami mekanisme dorongan yang ada di sekolah ini, Anda akan merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang lumrah.

  

Mungkin pihak sekolah tidak ingin siswa di Kelas A dan Kelas B diganggu.

  

Oleh karena itu, sejak awal, Kelas D dianggap sebagai 40 siswa dengan peringkat terbawah di antara 160 siswa baru yang masuk sekolah tersebut.

  

Nah, berhubung kita berasrama di sekolah ini dan harus berkompetisi secara kelas, apakah masih ada peluang?

  

Hasilnya bisa dibayangkan.

 

' Jika tidak ada orang kuat yang turun dari surga, tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi ini' Tapi hal-hal merepotkan ini tidak ada hubungannya dengan Hachiman.

  

Karena dia punya saluran lain untuk mendapatkan poin pribadi.

  

Setidaknya, dia sudah mendapatkan milik Kushida, senilai 200.000, sementara dia belum mendapatkan milik Horikita, 200.000 lagi.

Tapi Kushida adalah malaikat kecil dengan aura ramah. Jadi, mungkin dia bisa mendapatkan informasi tentang Horikita darinya.

  

Dengan cara ini, mereka berdua berjalan menuju tangga bersama-sama, lalu naik satu tingkat.

  

Kushida sepertinya merasa emosional.

  

Lalu dia berkata, sesuatu seperti itu entah dari mana, "Hikigaya-kun sepertinya menyukai Horikita-san sama seperti anak laki-laki di kelas."

  

"Eh?" Hachiman tertegun sejenak. Karena retorika macam apa ini.

  

" Hikigaya-kun pasti terganggu dengan melihat ke arah Horikita-san selama kelas," Tapi Kushida tidak peduli, dia bertekad untuk mencap Hachiman sebagai bajingan, "...Aku tahu di periode kedua kalau kamu melihatnya lima kali hanya dalam 40 menit."

  

Itu dia. Anda melihatnya.

  

' Benar-benar tidak ada cara untuk menyangkalnya...tapi ini sangat aneh!' ' Kushida, apakah kamu mengerti bahwa dalam retorikamu, kamulah yang menakutkan?' Hachiman ingin mengeluh atas ucapan kasarnya.

COTE: A Man On A Mission || Love is War?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang